26 Januari 2013

Presentasi 1

PAPER AUDIT DAN ANALISIS SIA
“PROGRAM AUDIT”



DISUSUN OLEH:
Nelly Fela Sobalely (682010011)
Barbara B C Seroan (682010070)
Ray Veronica H (682010080)
Ega Yolanda Kawulusan (682010057)
Christy Susanti (68201027)


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
JANUARI 2013


PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Salah satu tahap audit ialah perencanaan (audit planning). Tujuan audit planning ialah untuk menentukan pada area mana, bagaimana, kapan serta oleh siapa (anggota tim yang mana) audit akan dilakukan. Langkah penting dalam audit planning mengidentifikasikan faktor risiko. Auditor harus menilai faktor risiko inheren, misalnya sistem online, network, database, dan teknologi canggih lainnya memiliki risiko lebih besar daripada batch processing system (apalagi dibandingkan sistem manual). Auditor harus meneliti resiko potensial dengan melakukan review awal general controls, menilai kelemahan pengendalian dan mengevaluasi apakah pengendalian tersebut dijalankan. Tujuan analisis resiko ini untuk membantu auditor agar lebih fokus audit pada area yang faktor risikonya besar. Untuk itu auditor menyiapkan rencana kerja audit (audit program) mengenai batas, jadwal, dan prosedur untuk mencapai sasaran audit. Setelah audit program disusun dan team auditor telah dibentuk, selanjutnya para anggota team harus melakukan engenalan terhadap sistem yang akan diaudit.

b. Tujuan
Penulisan paper ini bertujuan agar menguraikan informasi tentang audit program serta merupakan tugas yang memenuhi syarat kelulusan dalam matakuliah Audit dan Analisis Sistem Informasi Akuntansi.

c. Manfaat
Penulisan paper ini bermanfaat untuk memberikan informasi tentang audit program kepada semua orang.





TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Information System Audit Program
Information system audit program adalah kumpulan dari prosedur pengauditan sebuah sistem informasi yg akan dijalankan dan dibuat secara tertulis. Program Audit merupakan rancangan prosedur dan teknik audit yang disusun secara sistematis yang harus diikuti/dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit. Program Audit disusun setelah auditor memperoleh pemahaman yang cukup tentang tujuan audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit.

PEMBAHASAN

Tujuan Information System Audit Program
1. Sarana pemberian tugas kepada tim audit.
2. Sarana pengawasan pelaksanaan audit secara berjenjang mulai dari ketua tim sampai
dengan pengendali mutu.
3. Pedoman kerja/pegangan bagi auditor.
4. Landasan untuk membuat ikhtisar/ringkasan hasil audit.
5. Sarana untuk mengawasi mutu audit
Manfaat Information System Audit Program
1. Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan dan instruksi bagaimana harus menyelesaikan suatu pemeriksaan.
2. Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan.
3. Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien.
Jenis-jenis pengendalian Information System Audit Program
Pengendalian sistem informasi dapat terbagi menjadi 2 bagian :
1. Pengendalian secara umum, yaitu sistem pengendalian yang paling terluar yang harus dihadapi oleh pemakai sistem informasi itu sendiri.
2. Pengendalian aplikasi, mempunyai tugas yang sangat penting, yaitu:
a. mengontrol proses pengembangan.
b. mengontrol desain sistem
c. mengontrol pengoperasian sistem.Informasi
Contoh-contoh Information System Audit Program
Contoh – contoh audit program:








PUSTAKA
Binet Care, 2009. Audit Program.[online] Available at: [Accessed 25 January 2013].
Tri Yatmoko, 2009. Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit, Dan Kertas Kerja Audit. Tri Yatmoko’s webblog [blog] 24 Februari, Available at: [Accessed 25 January 2013].


Rimang Aldino Sandy (682010003); Jerry Wicaksono (682010004); Immanuel Bagus Prasetya (682010017); Robert Budiman (682010048); Heru Setiawan (682010088)

I.          PENDAHULUAN
·      Latar Belakang
Proses audit memerlukan suatu perencanaan audit agar dapat menentukan pada area mana, bagaimana, kapan serta oleh siapa (anggota tim yang mana) audit akan dilakukan. Seorang auditor harus mengetahui keadaan-keadaan dalam perusahaan yang akan diaudit sehingga dapat mengetahui risiko-risiko dan bisa lebih fokus dalam menyelesaikan risiko-risiko. Maka perlu adanya program audit agar dapat mengetahui batasan, jadwal, dan prosedur untuk mencapai sasara audit.
·      Tujuan
Dalam setiap program audit yang dibuat, pasti terdapat batasan pemeriksaan, jadwal pemeriksaan serta prosedur pemeriksaan untuk mencapai sasaran audit. Hal tersebut akan berguna sebagai panduan bagi auditor saat melakukan pemeriksaan terhadap sebuah perusahaan atau lembaga. Selain itu, Information System Audit Program mempermudah manajer auditor ketika memberikan perintah kepada team auditornya mengenai apa saja yang harus dilakukan ketika melakukan pemeriksaan terhadap sebuah perusahaan maupun lembaga.
·      Manfaat
-     Sebagai petunjuk dan panduan kerja dalam melakukan pemeriksaan terhadap sebuah perusahaan
-     Sebagai alat yang digunakan untuk melakukan koordinasi antar auditor ketika melakukan pemeriksaan
-     Sebagai alat yang digunakan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pemeriksaan yang dilakukan
-     Sebagai dasar untuk menentukan kriteria penilaian kinerja yang dilakukan oleh klien yang perusahaan atau lembaganya diperiksa

II.          TINJAUAN PUSTAKA
Information System Audit Program merupakan sekumpulan dari prosedur audit yang harus dijalankan dan dibuat secara tertulis yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap sebuah perusahaan maupun lembaga. Sebelum membuat program audit, manajer audit harus mengetahui kondisi dan resiko yang dapat terjadi dalam perusahaan, dengan cara melakukan interview atau rapat dengan pihak perusahaan yang akan di-audit. Sebuah program audit dapat berkali - kali  digunakan untuk melakukan pemeriksaan, sesuai dengan kondisi perusahaan. Program audit dapat berubah sesuai dengan kondisi perusahaan yang akan di-audit. Apabila sistem dalam perusahaan tersebut berubah, maka program audit juga ikut berubah. Program audit hanya boleh dipegang / dimiliki oleh Auditor (manajer audit, team auditor, salinan program audit ada di kantor audit).




III.          PEMBAHASAN
Contoh Audit Program untuk Pengujian Kepatuhan (Compliance test) : Prosedur Pembelian
No
Kegiatan
WP Ref.
Dilakukan oleh
Paraf
Tanggal
1
Dapatkan Surat Pesanan (SP) dan periksa kesesuaian nomor urutnya untuk bulan Januari, Juni, Desember, dan pilih 10 untuk bulan - bulan tersebut sebagai sample secara random.




2
Periksa otorisasinya untuk memastikan bahwa setiap pembelian yang dilakukantelah disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang.




3
Bandingkan kualitas, Jenis Barang, dan lain - lainnya  dengan Surat Permintaan Pembelian Barang (SPPB).




4
Cocokkan SP dengan faktur dari supplier.




5
Periksa kebenaran nomor kode perkiraan.




6
Periksa perhitungan matematis dari bukti - bukti pembelian yang dipilih sebagai sample.




7
Periksa posting (Pemindah bukuan) ke buku besar  / sub buku besar utang dagang dan persediaan.




8
Catat hal - hal yang penting ditemukan untuk dimasukkan ke dalam Management Letter.




9
Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.




Dibuat oleh :
Tanggal :
Direvisi oleh :
Tanggal :
Client : PT ABC
Schedule : Audit Progr

Periode :
31 - 12 -2005
Index :
KKP : A8



Contoh program audit diatas terdapat pengendalian :
A.    Environmental
ü  Cocokkan SP dengan faktur dari supplier.
Karena pada kegiatan tersebut berhubungan dengan pemeliharaan vendor / supplier.
B.     Logical Security
ü  Periksa otorisasinya untuk memastikan bahwa setiap pembelian yang dilakukantelah disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
Kegiatan diatas berkaitan dengan otorisasinya untuk memastikan bahwa setiap pembelian yang dilakukantelah disetujui.
C.     IS Operating
ü  Dapatkan Surat Pesanan (SP) dan periksa kesesuaian nomor urutnya untuk bulan Januari, Juni, Desember, dan pilih 10 untuk bulan - bulan tersebut sebagai sample secara random.
ü  Bandingkan kualitas, Jenis Barang, dan lain - lainnya  dengan Surat Permintaan Pembelian Barang (SPPB).
ü  Cocokkan SP dengan faktur dari supplier.
ü  Periksa kebenaran nomor kode perkiraan.
ü  Periksa perhitungan matematis dari bukti - bukti pembelian yang dipilih sebagai sample.
ü  Catat hal - hal yang penting ditemukan untuk dimasukkan ke dalam Management Letter.

IV.          PUSTAKA
ocw.gunadarma.ac.id/course/...1/audit-program
http://www.scribd.com/doc/86996929/Contoh-Program-Audit




TUGAS 1
AUDIT DAN ANALISIS SIA
Information System Audit Program




Kelompok 4 :
Fieka Amadea H  682010001
Yohanna Amelia 682010007
Juwita Artanti K 682010008
Sie, Monica Elvira 682010009
Artantia Krisnadevi 682010054




FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2013


PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Auditor merupakan orang yang melakukan audit atau pemeriksaan pada suatu perusahaan. Auditor membutuhkan audit program di dalam melaksanakan auditing. Audit program merupakan suatu yang tertulis (catatan) yang di dalamnya terdapat rancangan atau tahapan pelaksanaan audit yang mempertimbangkan rencana audit dan bukti-bukti yang akan diaudit. Tanpa adanya audit program maka pelaksanaan audit tidak akan berjalan dengan lancar dan dapat mengakibatkan waktu yang terbuang banyak.
B.     TUJUAN
Suatu program audit mempunyai tujuan yaitu mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksanakan oleh team auditor selama audit berlangsung.
C.     MANFAAT
Suatu program audit mempunyai manfaat yang penting bagi pelaksanaan audit di perusahaan. Beberapa manfaat tersebut adalah :
-          Adanya program audit yang strategis akan mengurangi resiko saat pelaksanan audit sehingga saat di perusahaan yang akan kita audit kita tahu apa yang kan kita lakukan dalam pengauditan.
-          Program audit ini berguna untuk dasar koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan. Jadi dari laporan program audit tersebut manajer audit dapat memeriksa apakah team audit yang diperintahkan untuk mengaudit berjalan sesuai program tersebut. Dapat juga digunakan sebagai pengendalian pemeriksaan saat pelaksanaan audit.
-          Program audit dapat berguna sebagai petunjuk kerja pelaksaan saat audit.


TINJAUAN PUSTAKA
A.    PENGERTIAN AUDIT SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2007)
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.Wikipedia
Audit program sistem informasi adalah suatu yang tertulis (catatan) yang di dalamnya terdapat rancangan atau tahapan pelaksanaan audit yang mempertimbangkan rencana audit dan bukti-bukti yang akan diaudit menggunakan sistem informasi. Rencana audit disini merupakan suatu rencana yang dipakai untuk menentukan bagian yang akan diaudit, tipe audit yang digunakan saat mengaudit dan pengumpulan bukti audit.

PEMBAHASAN
A.    CONTOH AUDIT PROGRAM
No
Kegiatan
WP Ref.
Paraf
Tanggal
Temuan
1
Buat Top Schedule utang yang antara lain mencakup utang dagang per 31-12-2005




2
Minta rincian Utang dagang per 31-12-2005:
-          Check footingnya
-          Cocokkan jumlahnya dengan buku besar utang
-          Cocokan saldo-saldo dalam rincian tersebut dengan sub buku besar utang




3
Untuk saldo utang dagang dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut sudah dikomersilkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI per tanggal neraca




4
Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi untuk utang dagang yang saldonya besar




5
Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca (sub sequent payment)




6
Jika ada saldo debet yang cukup material dalam rincian utang dagang. Periksa bukti pendukungnya dan reklasifikasi sebagai piutang




7
Buat kesimpulan pemeriksaan




Dibuat oleh :
Tanggal :
Direvisi oleh :
Tanggal :
Client : PT. ABC
Schedule : Audit Progr
Periode :
31-12-2005

Index :
KKP-AB


B.     PENGENDALIAN YANG TERDAPAT DALAM CONTOH
Jenis/tipe pengendalian sistem informasi menurut kelompok kami yaitu :
1.      Pengendalian Umum (General Control)
Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di dalam sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Pengendalian umum pada perusahaan dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal dilakukan terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi).
Pengendalian umum digolongkan menjadi :
a.      Pengendalian organisasi dan otorisasi
Pengendalian organisasi secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem dan administrator sistem. Pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator.
b.      Pengendalian operasi
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
c.      Pengendalian perubahan
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi harus dikendalikan, termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
d.     Pengendalian akses fisikal dan logikal
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi (misal: windows).
2.      Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi adalah prosedur-prosedur pengendalian yang didesain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko terhadap aplikasi yang diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan baik.


Pengendalian aplikasi digolongkan menjadi :
a.      Pengendalian organisasi dan akses aplikasi
Pada pengendalian organisasi, hampir sama dengan pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi yang diterapkan perusahaan. Siapa pemilik aplikasi, tugas administrator, pengguna, hingga pengembangan aplikasi tersebut.
Untuk pengendalian akses, terpusat hanya pada pengendalian logika saja untuk menghindari akses tidak terotorisasi. Selain itu juga terdapat pengendalian role based menu dibalik pengendalian akses logika, dimana hanya pengguna tertentu saja yang mampu mengakses menu yang telah ditunjuk oleh administrator. Hal ini berkaitan erat dengan kebijakan TI dan prosedur perusahaan berkaitan dengan nama pengguna dan sandinya.
b.      Pengendalian input
Pengendalian input memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi.
c.       Pengendalian proses
Pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu (1) tahapan transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara maupun yang permanen dan (2) tahapan database, proses yang dilakukan pada berkas-berkas master.
d.      Pengendalian output
Pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis maupun manual (kasat mata) jika output yang dihasilkan juga kasat mata.
Pada kegiatan no 1 termasuk dalam pengendalian operasi. Kegiatan no 2 termasuk dalam pengendalian lingkungan. Kegiatan no 3 termasuk dalam pengendalian logikal. Kegiatan no 4 termasuk dalam pengendalian operasi. Kegiatan no 5 termasuk dalam pengendalian fisikal. Kegiatan no 6 termasuk dalam pengendalian lingkungan. Sedangkan kegiatan no 7 termasuk dalam pengendalian operasi.

PUSTAKA
Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2007:42)Sistem Informasi Manajemen. Palgrave, Basingstoke
http://id.wikipedia.org/wiki/Audit





Audit & Analisa SI


682010010 - Adriana Wenno
682010023 - Stella Lie
682010031 - Kevin Noya
682010057 – Feby Djoko
682007005 – Radithya Pattipeilohy








PENDAHULUAN
Auditor mengawali perencanaan audit dengan meletakkan akhir audit dibenaknya. Sejak awal telah disebutkan bahwa tujuan menyeluruh audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapatan tentangapakah laporan keuangan klien menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan GAAP .Untukitu ,auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan kompoten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Disamping itu, pilihanakan bukti audit.  Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan  tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Pengerian Audit Program Sistem Informasi
  Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses sistematis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.
  Audit Program merupakan kumpulan dari prosedur audit yg akan dijalankan dan dibuat scr tertulis
  Jadi, Audit Program Sistem Informasi adalah prosedur atau tata cara untuk menjalankan audit pada tindakan dan transaksi ekonomi, untuk memastikan kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam perusahaan yang menggunakan sistem informasi tersebut.
Tujuan Audit Program Sistem Informasi
  Audit program sistem informasi dilakukan agar  Auditor dapat mempersiapkan serta memanage seluruh kegiatan yang akan dilakukan pada saat menjalankan audit/pemeriksaan.
  Audit program SI juga membantu Auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilakukan tentang pelaksanaan audit pada sistem informasi.
Manfaat Penerapkan Audit Program SI
            Dengan memrogram pelaksanaan audit sistem informasi, proses audit dapat dipersiapkan serta dimanage dengan baik secara keseluruhan, pada saat menjalankan audit/pemeriksaan.
            Lebih detailnya lagi, Penerapkan Audit Program SI bermanfaat sebagai :
  petunjukan kerja yang harus dilakukan dan instruksi bagaimana harus menyelesaikan suatu pemeriksaan.
  Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan
  Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien.
Jenis-jenis pengendalian di dalam sistem informasi
            a. Auditing Around the Computer
            Dengan teknik ini auditor menguji reliability dari computer generated information dengan terlebih dahulu menghitung hasil yang diinginkan dari transaksi yang dimasukkan dalam sistem, dan kemudian membandingkan hasil perhitungan dengan hasil proses atau output. Jika terbukti akurat dan valid, maka diasumsikan bahwa sistem pengendalian berfungsi seperti yang seharusnya. Kondisi ini cocok jika sistem aplikasi otomasi sederhana dan ringkas. Pendekatan ini masih relevan dipakai di perusahaan yang menggunakan software akuntansi yang bervariasi dan melakukan proses secara periodic.
            b. Auditing With the Computer

Adalah auditing dengan pendekatan komputer, menggunakan teknik yang bervariasi yang biasa juga disebut Computer Assisted Audit Technique (CAAT). Penggunaan CAAT telah meningkatkan secara dramatis kapabilitas dan efektifitas auditor, dalam melakukan susbstantif test. Salah satu CAAT yang lazim dipakai adalah general audit software (GAS). GAS sering dipakai untuk melakukan substantive test dan digunakan test of control yang terbatas. Sebagai contoh GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam program komputer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam penggunaan software ini.

c. Audit Through the Computer

Teknik ini fokus pada testing tahapan pemrosesan computerised, logic program, edit routines dan program controls. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jika program pemrosesan dikembangkan dengan baik, dan memenuhi edit routines dan programme check yang memadai, maka error dan kecurangan tidak akan mudah terjadi tanpa terdeteks





LAPORAN
Information System Audit Program

AUDIT DAN ANALISIS SIA - SK 353
Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Tugas Matakuliah
Audit dan Analisis SIA di Fakultas Teknologi Informasi




  
Oleh:
MARIA DAISIHARA                                  682010005
FARISA OETARI                                        682010006
VIRGIANO NUGRANTA PUTRA              682010042
NENCY NERISA                                         682010065
   PRASETYO ADE S                                     682011606  

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
JANUARI 2013


Program Audit Sistem Informasi
A.    Pendahuluan
Dalam melakakukan proses audit pada sebuah sistem informasi seringkali auditor mengalami kesulitan untuk memulai kegiatan audit. Kesulitan tersebut khususnya dialami oleh auditor pemula. Auditor pemula sering kesulitan untuk menentukan langkah awal apa yang akan dikerjakan. Selain pada auditor pemula, juga terjadi kesulitan bila audit dilakukan dalam sebuah tim audit. Pembagian tugas audit seringkali menjadi masalah tim audit tersebut. Oleh sebab itu, sebelum dilakukannya sebuah proses audit, auditor sebaiknya membuat sebuah perencanaan berupa program audit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan penyusunan program audit system informasi adalah untuk memudahkan pelaksanaan suatu penugasan audit sistem informasi, sehingga proses audit menjadi efektif dan efisien karena masing-masing auditor sudah mengetahui apa yang harus dilaksanakan dan untuk tujuan apa langkah audit yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan tujuan yang ada, program audit memiliki manfaat bagi masing-masing auditor dan bagi tim audit secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
1)      Menetapkan rencana yang sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yaitu rencana yang dapat dengan mudah dikomunikasikan mulai dari pengendali teknis sampai staf/pelaksana audit.
2)      Sebagai dasar untuk pembagian tugas bagi seluruh auditor dalam suatu organisasi tim audit.
3)      Merupakan alat untuk mengendalikan dan mengevaluasi perkembangan atau kemajuan pekerjaan audit yang telah dicapai.
4)      Menjadi alat bagi pengendali teknis dan ketua tim audit untuk membandingkan apa yang telah dilaksanakan dengan apa yang direncanakan.
5)      Membantu melatih para anggota tim audit yang belum berpengalaman dalam melakukan langkah-langkah pekerjaan audit.
6)      Merupakan ikhtisar atau catatan atas apa yang telah dikerjakan dalam penugasan audit.
7)      Menyediakan informasi bagi auditor berikutnya mengenai audit yang telah dilaksanakan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu penugasan audit tersebut.
8)      Memfasilitasi pengendali teknis dan ketua tim dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksana sehingga waktu yang diperlukan untuk pengawasan menjadi efisien.

B.     Tinjauan Pustaka
Program audit adalah dokumen yang memuat pernyataan tujuan audit dan rencana langkah-langkah audit (biasanya dalam bentuk kalimat perintah) untuk mencapai tujuan audit tersebut. Sistem Informasi adalah suatu system terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Jadi Program Audit Sistem Informasi adalah dokumen yang memuat pernyataan tujuan dan rencana langkah-langkah audit terhadap sebuah system informasi untuk mencapai tujuan audit yang diharapkan.


C.     Pembahasan
Dalam melakukan program audit terdapaat beberapa pengendalian sebagai acuan langkah pengauditan. Pengendalian yang ada, yaitu :
1.      Pengendalian Lingkungan, adalah tindakan dari pimpinan dan manajemen untuk mengelola tentang penugasan dan tanggung jawab semua pegawai, kebijakan-kebijakan yang ada serta struktur perusahaan.
2.      Pengendalian keamanan fisik, adalah pengelolaan terhadap keamanan sarana dan prasarana dalam perusahaan.
3.      Pengendalian keamanan logika, adalah pengelolalan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem komputer.
4.      Pengendalian operasi sistem informasi, adalah proses untuk menyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Penyusunan program audit harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
  1. Program audit harus dibuat khusus atau spesifik sesuai dengan penugasan audit aktivitas yang akan direview.
  2. Langkah kerja harus mengandung instruksi positif dan sebaiknya tidak dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan yang bersifat umum terutama untuk jawaban “ya” atau “tidak”, kurang efektif untuk audit karena umumnya tidak bisa mendukung analisis dan evaluasi. Jadi jawaban yang diterima merupakan sebuah keterangan dari suatu kondisi sehingga memiliki keakuratan data yang lengkap.
  3. Program audit harus dapat menunjukkan langkah-langkah atau prosedur audit mana yang menjadi prioritas, sehingga bagian yang lebih penting dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
  4. Program audit harus cukup fleksibel yang memungkinkan auditor untuk merevisi program audit. Namun demikian, setiap revisi atau penyesuaian yang dilakukan harus dikomunikasikan dan memperoleh persetujuan dari ketua tim atau pengendali teknis.
  5. Program audit harus bersih dari informasi yang tidak terkait bagi proses audit. Demikian pula, harus dihindari pencantuman informasi yang terlalu rinci dan berlebihan karena akan membuang waktu auditor, dan pada akhirnya berpengaruh terhadap masalah efisiensi audit ataupun keakuratan data.
  6. Program audit harus mendapatkan persetujuan sebelum digunakan, termasuk juga perubahan-perubahannya pada saat pengimplentasian.

D.    Contoh program audit Sistem Informasi di PosNet

Prosedur Audit
Working

Paper Ref.
Test Results
I. Tahap Pendahuluan
1.Mengumpulkan    dan    melakukan

review terhadap struktur organisasi PosNet UKSW yang berkaitan dengan Network Administrator.
-
Mendapatkan struktur

organisasi PosNet UKSW dan melihat job description
khusus untuk administrator

jaringan.
2.Identifikasi profil staf Network Administrator dan Network Stakeholder PosNet UKSW.
-
Memperoleh     dan     melihat

profil dari staf administrator

jaringan.
3.Mengumpulkan hasil analisa terhadap resiko-resiko yang dapat mengancam keamanan jaringan.
-
Membuat  daftar  resiko  yang

dapat mengancam keamanan jaringan seperti: virus, kerusakan fisik infrastruktur, otentifikasi  akses  jaringan oleh user yang tidak sah.
4.Mengumpulkan    dan    melakukan

review terhadap:

·  Kebijakan keamanan

·  Strategi keamanan

·  Prosedur         dan         standar keamanan jaringan
·  Kompone da infrastruktur jaringan
·  Daftar  vendor  dan  pengguna yang mengakses ke jaringan
-
·    Memperoleh       dokumen

kebijakan, standar, dan prosedur  yantelah dibuat oleh pimpinan PosNet UKSW tentang keamanan jaringan.
·    Memperoleh dokumentasi lisensi dari vendor terkait dengan aplikasi yang digunakan (contoh: lisensi CISCO dan Microsoft Security).
·    Memperoleh    data    user yang dapat mengakses jaringan PosNet UKSW.
5.Wawancara kepada kepala Network

Administrator.
-
Memperoleh hasil wawancara

tentang kondisi jaringan PosNet UKSW (Topologi, Komponen, Manajemen , dan Keamanan Jaringan).
II. Tahap Perencanaan
1.Mengumpulkan data-data jaringan yang menghubungkan setiap workstation PosNet UKSW
-
Membuat daftar workstation yang terhubung ke jaringan dan membuat diagram untuk menggambarkan hubungan antar workstation tersebut.
2.Menentukan   nila ase jaringan

dengan      menentukan      prioritas keamanan infrastruktur.
-
Menghitung       nilai       aset

jaringan berdasarkan prioritas biaya resiko keamanan terbesar menggunakan analisa cost-benefit.
3.Membandingkan skema

infrastruktur jaringan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh PosNet UKSW.
-
Menganalisa kelebihan dan

kekurangan skema infrastruktur yang sedang digunakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
III. Tahap Pemeriksaan
a.   Analisa Resiko
1.Menentukan dan

mendukumentasikan kebijakan keamanan jaringan PosNet UKSW.
-
Membuat    review    terhadap

kebijakan keamanan jaringan PosNet UKSW dan memberikan solusi yang dibutuhkan  untuk  perbaikan


apabila ada kesalahan dalam

prosedur  keamanan  jaringan

PosNet UKSW.
2.Mengumpulkan     dan     me-review

kebijakan keamanan dan menentukan apakah standar keamanan sudah memenuhi standar dari  ISO/IEC 17799.
-
Membuat review

perbandingan terhadap standar keamanan jaringan yang digunakan dengan standar ISO/IEC 17799.
3.Menentukan     apakah     kebijakan

keamanan sudah diatur dengan sebuah dokumen kebijakan yang jelas dan termasuk dalam mendukung keamanan data dan informasi di dalam PosNet UKSW. Kebijakan-kebijakan   tersebut antara lain:
       Definisi   keamanan   informasi termasuk di dalamnya adalah tujuan dan ruang lingkup informasi.
       Pernyataan     pimpinan     untuk mendukung tujuan dan   standar keamanan informasi.
       Definisi tanggung jawab umum dan khusus untuk keamanan manajemen informasi yang meliputi      monitoring dan pelaporan termasuk di dalamnya adalah job description setiap bagian yang terkait dengan pengelolaan   keamanan   sistem
-
Mengumpulkan dan membuat

review terhadap dokumen- dokumen yang berisi tentang kebijakan  dan  tanggung jawab pimpinan dan bagian- bagian  yang terkait terhadap jaringan yang digunakan PosNet UKSW.

informasi PosNet UKSW.

·    Mengumpulkan petunjuk untuk mendukumentasikan apa yang dapat  didukung oleh kebijakan keamanan seperti prosedur dan kebijakan keamanan secara detail.


4.Menentukan     strategi     keamanan

yang sudah dibuat dan didokumentasikan berdasarkan kebijakan keamanan.
-
Membuat  strategi  keamanan

jaringan yang disesuaikan dengan kebijakan keamanan yang telah dibuat.
5.Mengkonfirmasikan           beberapa

strategi yang didukung oleh kebijakan dan standar keamanan dengan dokumentasi secara detail. Prosedurnya  seperti  standar aplikasi dan sistem operasi.
-
Mendapatkan           informasi

tentang kebijakan dan standar keamanan serta dokumen pendukung  yang  berisi  hal- hal tersebut.
b.  Kebijakan Keamanan
1.Review     skema     jaringan     dan

pengetahuan TI bagi para karyawan yang bertugas di dalam network administrasi
-
Membuat topologi jaringan

yang sesuai standar dan memberikan training terhadap karyawan yang
bertugas di dalam manajemen jaringan.
2.Verifikasi     semua     koneksi     ke

jaringan  yang  sudah diklasifikasikan yang dapat dipercaya berdasarkan tingkat pengendalian dari kebijakan keamanan PosNet UKSW. Klasifikasi    untuk    sistem    inter
-
Mendapatkan  report  tentang

kondisi jaringan,  contohnya:

·    Traffic Jaringan

·    Kecepatan Transfer Data

·    Tingkat        Pengendalian

Keamanan Jaringan


koneksi antara lain:

·    Trusted

·    Semitrusted

·    Untrusted

·    Hostile


3.Verifikasi        jaringan        internal

organisasi antara lain (e-mail, web, FTP, dll).
-
Mendapatkan  report  tentang

log history penggunaan jaringan untuk beberapa aplikasi seperti e-mail, web, FTP, dll. yang diperoleh dari pengecekan proxy.


E.     Daftar Pustaka
·         https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CE0QFjAB&url=http%3A%2F%2Focw.gunadarma.ac.id%2Fcourse%2Feconomics%2Faccounting-s1%2Fpemeriksaan-akuntansi-1%2Faudit-program&ei=wBb9UMyYHsrjrAeNqoGwAw&usg=AFQjCNEbmnT8KDik8Mm2CLzjpa2SApHUSA&sig2=3R3-aqy33DLru0Tw131E-Q&bvm=bv.41248874,d.bmk
·         http://www.agusfritz.blogspot.com/







0 comments:

Posting Komentar