LAPORAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA IKASATYA
TOUR & TRAVEL
Disusun oleh :
Maria
Daisihara 682010005
Farisa
Oetari 682010006
Virgiano
N. P 682010042
Nency
Nerisa A 682010065
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
APRIL 2013
I.
Auditor
Auditor
eksternal :
Maria Daisihara
Farisa Oetari
Virgiano N. P
Nency Nerisa A
II.
Auditee
User
bagian penjualan Tiket Pesawat Ikasatya Tour & Travel dan user bagian
keuangan Pusat Studi Kawasan Timur Indonesia (PSKTI).
III.
Tujuan
Audit
Untuk
mengetahui dan mengumpulkan data-data stuktur
organisasi yang berkaitan dengan proses
bisnis yang
digunakan dalam transaksi pada Ikasatya
Tour and Travel. Selain itu mengidentifikasi penggunaan
peralatan IT
yang menunjang proses bisnis yang dilakukan Ikastaya Tour and Travel. Peralatan IT ini sangat kami
fokuskan dalam penggunaannya berkaitan
dengan proses rekapitulasi data keuangan dan pelayanan penjualan tiket.
IV.
Program
Audit
PROGRAM
AUDIT
|
Prosedur
Audit
|
Working
Paper
Ref.
|
Test
Result
|
I.
Pendahuluan
|
|
|
|
-
|
Mendapatkan struktur organisasi dari PT Mitra Satya Lestari Makmur dimana salah satu
unit usahanya, yaitu Ikasatya Tour and Travel
|
|
-
|
Mengetahui alur bisnis dari bagian penjualan sampai dengan pembuatan rekapitulasi
keuangan.
|
|
-
|
Mendapatkan profil dari Ikasatya
Tour & Travel berkerja sama dengan Patent Travel Semarang
|
|
-
|
Mendapatkan hasil wawancara tentang siapa saja yang terlibat dengan proses bisnis di
dalam
Ikasatya Tour & Travel
|
|
-
|
Mendapatkan beberapa kemungkinan resiko yang muncul di dalam
proses bisnis Ikasatya Tour & Travel
|
II.
Tahap Perencanaan
|
|
|
|
-
|
Pelaporan hanya sebatas rekapitulasi penjualan tiket
yang dicatat dengan menggunakan Microsoft
Office Excel. Laporan keuangan yang dilaporkan hanya berupa print out total pengeluaran dan
pemasukan
|
|
-
|
Untuk sementara belum ada pemeriksaan karena sistem belum di
implementasikan
|
|
-
|
Integrasi data dari Ikasatya Tour anad Travel dengan PSKTI (bagian
keuangan) dilakukan secara manual yaitu melalui e-mail dan YM
|
4. Menganalisa pengadaan software yang membantu proses bisnis
|
-
|
PSKTI sedang dalam tahap pemesanan software
keuangan (Zahir)
|
III. Tahap Pemeriksaan
|
|
|
1.
Melakukan Audit pada
pengarsipan data Ikasatya Tour
& Travel
|
-
|
Penyimpanan masih dalam bentuk folder dalam 1
komputer
|
2.
Melakukan pemeriksaan terhadap backup data
|
-
|
Belum ada backup data. User masih
belum menyadari pentingnya backup data.
|
3.
Melihat
pengendalian terhadap kinerja SDM
|
-
|
Ketika terjadi kesalahan dalam penjualan tiket (harga, identitas
pelanggan) pihak Ikasatya Tour and Travel
harus mengganti rugi
|
V.
Profil
Perusahaan
Ikasatya Tour and Travel
merupakan salah satu unit usaha Ikasatya. Ikastya itu sendiri berada
dibawah pengelolaan PT. Mitra Satya Lestari Makmur.
Ada 3 jenis unit usaha, yaitu Fotokopi Ikasatya, Cleaning Service dan yang
terakhir Ikasatya Tour and Travel. Ikasatya tour and travel sendiri bergerak pada bidang agen perjalanan
yang menjual jasa pemesanan tiket pesawat untuk mempermudah orang-orang yang
berada di lingkungan UKSW dalam melakukan pemesanan dan pembelian tiket.
Berkaitan dengan umur usaha
yang bisa dikatakan dalam tahap perintisan, Ikasatya Tour and Travel masih
bekerjasama dengan agen perjalanan di Semarang yaitu Patent Travel.
Dalam operasionalnya, Ikasatya
tour and travel hanya dikelola oleh 1 orang staf bagian penjualan, dan 1 supervisor dan bagian keuangan yang sekaligus menangani semua unit
usaha Ikasatya.
Gambar struktur organisasi :
Keterangan
Pada kasus ini bagian
keuangan mengelola tiga unit kerja yaitu Ikasatya Tour & Travel, Fotocopy
Ikasatya dan juga Cleaning Servise
Ikasatya. Dari ketiga unit kerja diatas masing-masing memiliki rekapitulasi
keuangan sendiri, dimana ketiga rekapitulasi keuangan tersebut terpusat pada
satu laporan keuangan yang ada di PSKTI yang dikelola oleh bagian keuangan.
VI.
Metodologi
Audit
Audit sistem informasi akuntansi pada Ikasatya Tour and Travel menggunakan
metode wawancara terhadap pengelola bagian keuangan dan staf bagian penjualan, yang
bersedia mendeskripsikan seluruh proses bisnis yang terjadi didalamnya, serta prosedur pemesanan Tiket.
VII.
Temuan
·
Belum menerapkan
aplikasi pembantu (software) didalam
proses bisnis Ikasatya
·
Belum ada laporan keuangan yang lengkap, dimana
laporan hanya berupa rekapitulasi transaksi dan hanya
sebatas pemasukan - pengeluaran dalam
bentuk Debet dan Kredit serta laporan Laba Rugi
·
Keakuratan data kurang terjamin karena pelaporan
masih dilakukan secara manual.
·
Proses keuangan hanya ditangani oleh satu orang
saja dan beliau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang ilmu pencatatan
akuntansi. Bagian keuangan membuat
laporan keuangan berdasarkan rekapitulasi keuangan yang dikirim oleh ketiga
unit kerja.
·
Backup data
yang dilakukan hanya sebatas print out
laporan dan hanya disimpan pada satu komputer
·
Belum adanya
integrasi data antara bagian penjualan dengan bagian keuangan sehingga
memungkinkan adanya transaksi yang terlewat
·
Penjualan ticket
dilakukan secara online, sehingga
sangat bergantung pada koneksi internet
VIII.
Rekomendasi
·
Perlu adanya sistem
atau software pendukung dalam menunjang
proses bisnis Ikasatya Tour and Travel
·
Melakukan
pelatihan mengenai pencatatan akuntansi yang benar
·
Keakuratan data
didalam pencatatan akuntansi dapat lebih ditingkatkan dengan penggunaan
aplikasi akuntansi dengan harapan lebih mengurangi kesalahan pencatatan.
·
Merekrut 2 sampai
3 orang staf untuk membantu didalam melakukan proses pembuatan laporan keuangan.
Staf
tersebut akan ditempatkan di bagian keuangan untuk membantu kinerja Ibu Desi
dalam membuat laporan keuangan dari ketiga unit kerja dibawahnya.
·
Melakukan backup data secara berkala dan tidak
sebatas print out saja namun backup data dilakukan di 2 komputer atau tempat media
penyimpanan yang lain
·
Menerapkan sistem
yang mengintegrasikan bagian penjualan dengan bagian keuangan sehingga
komunikasi atau perukaran informasi mengenai data dapat berjalan dengan maksimal. Dengan penerapan sistem
ini diharapkan bisa mendapat keuntungan bagi pihak Ikasatya karena melihat
transaksi pembelian tiket yang terjadi di Ikasatya tergolong banyak sehingga
pihak Ikasatya berani untuk melakukan investasi sistem yang terintegrasi ini.
Persentase keuntungan yang diperoleh Ikasatya dihitung dari total penjualan
tiket melalui agen Ikasatya Tour & Travel.
·
Merencanakan
pengendalian terhadap pembelian tiket online bilamana internet mengalami down. Pengendalian itu dapat berupa
penggunaan modem atau bisa juga dilakukan dengan memesan tiket ke Patent Tour
& Travel Semarang melalui telepon yang dilakukan oleh staf bagian penjualan
tiket Ikasatya Tour & Travel.
IX.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa pihak Ikasatya
Tour and Travel memiliki proses bisnis yang kegiatannya masih tergolong semi
otomatis. Dalam arti lain bahwa penyampaian data khususnya kegiatan transaksi
masih dilakukan dengan cara mengirim data dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sehingga proses bisnis yang sudah berjalan kurang efektif dan efisien.
Setelah melakukan Audit Sistem
Informasi pada Ikasatya Tour and Travel masih banyak yang harus diperbaiki
terutama pada masalah pengelolaan data keuangan. Dengan banyaknya temuan
hendaknya diperhatikan oleh pihak Ikasatya supaya menjadi masukan dalam
memperbaiki hal-hal yang masih kurang demi kelancaran dan pengembangan Sistem
Informasi pada Ikasatya Tour and Travel.
LAPORAN PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA RENTAL VCD/DVD “G&I”
SALATIGA
By :
Nelly Fela
Sobalely (682010011)
Barbara C Seroan
(682010070)
Christy Susanti
(682010027)
Ega Y Kawulusan
(682010057)
Rai V Hanathacia
(682010080)
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
2012-2013
I.
Auditor
Auditor
eksternal :
·
Nelly Fela
·
Barbara Seroan
·
Christy Susanti
·
Ega Kawulusan
·
Rai Veronica
II.
Auditee
Customer service Rental VCD dan DVD
“G&I”
III.
Tujuan
Audit
Untuk
mengetahui dan mengumpulkan data-data stuktur
organisasi yang berkaitan dengan software keuangan yang digunakan dalam
transaksi pada Rental G&I. Selain itu mengidentifikasikan Sistem Akuntansi yang
digunakan dalam menunjang proses transaksi yang dilakukan Rental G&I. Sistem
akuntansi ini sangat kami fokuskan dalam pengauditan sistem informasi
akuntansi. Selain itu, untuk mengetahui kelayakan sistem yang digunakanRental
G&I dalam menjalankan transaksi yang terjadi mengingat berbagai layanan
yang disediakan oleh Rental G&I.
Hal-hal yang berkaitan dengan beberapa hal
berikut adalah :
-
Software akuntansi yang digunakan
-
Mengidentifikasi resiko dan kerusakan yang terjadi
-
Mengidentifikasi user yang menggunakan sistem aplikasi akuntansi yang di gunakan dalam Rental
G&I.
IV.
Program
Audit
PROGRAM
AUDIT
|
Prosedur
Audit
|
Working
Paper
Ref.
|
Test
Result
|
I.
Pendahuluan
|
|
|
|
-
|
Mendapatkan struktur organisasi Rental G&I
|
|
-
|
Mengetahui latar belakang dan acuan dalam pengadaan software keuangan Rental
G&I
|
|
-
|
Mendapatkan
hasil wawancara tentang penggunaan software keuangan yang digunakan untuk mencatat
segala transaksi yang terjadi.
|
|
-
|
Memperoleh
masalah-masalah yang dihadapai Rental G&I Salatiga yang berkaitan dengan
penggunaan software keuangan
|
II.
TahapPerencanaan
|
|
|
|
-
|
Sistem
Informasi Rental G&I tidak menghasilkan laporan keuangan.
|
|
-
|
Rental
G&I melakukan training selama seminggu bagi pengguna software sebelum
aktif bekerja.
|
|
-
|
Software
dikembangkan oleh customer service Rental G&I,apabila terjadi maintenance
akan dilakukan customer service Rental G&I.
|
III.Tahap Pemeriksaan
|
|
|
1.
Melakukan Audit pada
sistem kasir Rental G&I
|
-
|
Manager
Rental G&I melakukan pengontrolan sistem setiap bulan.
|
2.
Melakukan pemeriksaan terhadap backup
data.
|
-
|
Backup
data dilakukan oleh pihak Costumer Service
|
V.
Profil
Perusahaan
Rental G&I berdiri sejak 1997.
Bisnis rental ini dulunya berlokasi di kos pemilik rental tersebut, di Kemiri
1. Di awal memulai bisnis, pemilik rental tersebut hanya bekerja sendiri.
Setelah pemilik merasa bisnis yang dia bangun ini mempunyai pelung yang
menguntungkan, pada tahun 2007 pemilik rental G&I berpindah lokasi di UKSW
dan mulai merekrut karyawan. Selama bisnis rental tersebut berjalan, laporan
keuangan dibuat secara manual. Karena bisnisnya makin besar dan pelanggan makin
banyak, pemilik dan karyawan merasa kewalahan dalam mencatat transaksi akhirnya
pemilik mangambil keputusan untuk membuat sistem yang membantu proses
transaksi. Sistem pertama kali dibuat pada tahun 2010 oleh karyawan G&I
sendiri. Sistem itu tetap tetap digunakan sampai sekarang. Saat ada karyawan
baru, karyawan tersebut ditraining menggunakan sistem tersebut selama seminggu.
Struktur organisasiRental
G&I:
VI.
Metodologi
Audit
Audit sistem informasi akuntansi Rental G&I Salatiga menggunakan metode wawancara
terhadap salah seorang Customer Service Rental G&I yang bersedia
mendeskripsikan prosedural software aplikasi kasir yang digunakan pada Rental G&I.
VII.
Temuan
Ø
Databasenya tidak
memisahkan antara tabel harga
kaset baru dan kaset lama sehingga harganya harus diinputkan secara manual saat
pencatatan transaksi.
Ø
Sistem informasi Rental
G&I ini tidak menggunakan prosedur keamanan sistem seperti menginputkan
user name dan password sebelum mengakses sistem sehingga memungkinkan dapat
diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Ø
Customer service Rental
G&I selalu mencatat semua transaksi yang terjadi dalam satu hari tersebut
secara manual, kemudian dari laporan manual tersebut setiap bulannya dibuat
laporannya juga secara manual.
Ø
Sistem Rental G&I
ini belum dapat menghasilkan laporan keuangan.
Ø
Tidak dilakukannya
maintanance sistem secara rutin. Sistem hanya dimaintanance hanya pada saat
terjadi masalah.
VIII.
Rekomendasi
è
Karena
harga kaset baru dan kaset lama itu berbeda, sebaiknya database table kaset baru dan kaset lama harus dibuat
terpisah dan juga harus sering diupdate agar meminimalisir terjadinya
kesalahan.
è
Sebaiknya Rental G&I memiliki system pengendalian paling tidak jika
ingin masuk kedalam system diberikan password agar tidak sembarang orang dapat
mengakses system.
è
Sistem
ini sebaiknya dikembangkan agar dapat membuat laporan transaksi setiap hari.
è
Sistem
ini sebaiknya dikembangkan agar dapat membuat laporan transaksi keuangan sehingga
pemilik dimudahkan untuk mengontrol keuangan bisnisnya tersebut.
è
Sebaiknya Rental G&I mengembangkan kembali system yang ada agar setiap
transaksi yang diinputkan bisa tersimpan langsung dalam database system
,sehingga tidak perlu pencatatan ulang secara manual.
è
Pihak
rental G&I harus melakukan proses maintanance secara rutin minimal sebulan
sekali.
IX.
Kesimpulan
Setelah dilakukan audit
Sistem Informasi pada rental G&I, sistem
yang dipakai sudah cukup baik dalam membantu pihak rental G&I dalam
melakukan proses transaksi. Sistem tersebut juga membantu karyawan untuk
mencari film / game/ aplikasi yang dibutuhkan pelanggan dengan mudah dan cepat
daripada pencarian secara manual. Namun sistem ini belum bisa menghasilkan
laporan transaksi maupun laporan keuangan sehingga karyawan rental G&I
setiap hari harus mencatat semua transaksi yang terjadi dalam satu hari
tersebut secara manual, kemudian dari laporan manual tersebut akan dibuat
laporan keuangan serta rental
G&I belum memiliki prosedur keamanan sistem. Rental G&I hendaknya memperhatikan hal-hal tersebut dan dengan segera memperbaiki beberapa hal
yang auditor temukan demi kelancaran dan pengembangan
Sistem Informasi pada Rental G&I.
LAMPIRAN
Daftar Wawancara
1. Kapan
G&I berdiri? Ada berapa karyawan saat itu?
2. Apakah
Rental G&I menggunakan sistem akuntansi dalam menunjang kinerja Rental
G&I ?
3. Apakah
sistem yang digunakan Rental G&I dibangun sendiri / dibeli ?
4. Kapan
rental G&I mulai menggunakan sistem?
5. Apakah
sistem yang dimiliki Rental G&I sudah memenuhi kebutuhan dari Rental G&I
?
6. Apa
saja yang bisa dilakukan oleh sistem ?
7. Sistem
informasi yang digunakan rental G&I menggunakan database apa?
8. Apakah
ada backup data pada Sistem informasi yang digunakan rental G&I ?
9. Apakah
sistem yang dimiliki dapat menghasilkan laporan keuangan ?
10. Resiko
dan kelemahan pada sistem yang dimiliki ?
11. Siapa
saja yang dapat mengakses sistem pada Rental G&I?
12. Apakah
ada maintaining secara berkala terhadap sistem ?
13. Siapa
yang melakukan proses maintaning sistem bila terjadi error atau gangguan ?
14. Apa
saja yang diterapkan oleh Rental G&I untuk menunjang keamanan sistem ?
15. Apakah
dilakukan training penggunaan sistem bagi karyawan baru?
Hasil Wawancara yang di
hasilkan :
1.
Rental G&I berdiri sejak 1997. Bisnis rental ini dulunya
berlokasi di kos pemilik rental tersebut, di Kemiri 1. Di awal memulai bisnis,
pemilik rental tersebut hanya bekerja sendiri. Setelah pemilik merasa bisnis
yang dia bangun ini mempunyai pelung yang menguntungkan, pada tahun 2007
pemilik rental G&I berpindah lokasi di UKSW dan mulai merekrut karyawan.
2.
Rental G&I sudah
menggunakan sistem informasi akuntansi yaitu sistem kasir dalam memdukung
proses pencatatan transaksi.
3.
Sistem yang digunakan
oleh Rental G&I dibangun sendiri oleh salah satu customer servicenya.
4.
Sistem pertama kali dibuat pada tahun 2010 oleh karyawan
G&I sendiri.
5.
Sistem Infromasi yang
dimiliki Rental G&I belum memenuhi kebutuhan namun sudah cukup membantu Rental
G&I dalam menunjang segala transaksi yang disediakan oleh layanan Rental
G&I.
6.
Sistem kasir yang
dimiliki Rental G&I dapat mencatat transaksi peminjaman dan pengembalian
kaset film, menghitung transaksi,denda keterlambatan, serta cari film.
7.
Sistem informasi yang
digunakan rental G&I menggunakan database Visual Basic.
8.
Karyawan rental G&I
melakukan backup data setiap 2-3 bulan sekali.
9.
Sistem Rental G&I
ini belum dapat menghasilkan laporan keuangan namun dapat mencatat transaksi
peminjaman dan pengembalian film, setiap harinya sebelum Rental G&I tutup
customer service selalu mencatat semua transaksi yang terjadi dalam satu hari
tersebut secara manual, kemudian dari laporan manual tersebut setiap bulannya
dibuat laporannya.
10.
Kelemahan sistem Rental
G&I ini adalah
·
Databasenya tidak
memisahkan antara harga kaset baru dan kaset lama sehingga harganya harus
diinputkan secara manual saat pencatatan transaksi.
·
Sistem informasi Rental
G&I ini tidak menggunakan prosedur keamanan sistem seperti menginputkan
user name dan password sebelum mengakses sistem sehingga memungkinkan dapat
diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
- Customer
service Rental G&I selalu mencatat semua transaksi yang terjadi dalam
satu hari tersebut secara manual, kemudian dari laporan manual tersebut
setiap bulannya dibuat laporannya juga secara manual.
- Sistem
Rental G&I ini belum dapat menghasilkan laporan keuangan.
·
Tidak mengetahui
antivirus yang digunakan karena Rental G&I menggunakan antivirus secara
online. Jadi ketika internet sedang down
tidak bisa menggunakan antivirus.
·
Tidak dilakukannya
maintanance sistem secara rutin. Sistem hanya dimaintanance hanya pada saat
terjadi masalah.
11.
Yang dapat mengakses
sistem informasi Rental G&I ini adalah semua customer service dan manager Rental
G&I.
12.
Rental G&I tidak
melakukan proses maintanace secara berkala.
13.
Apabila terjadi error
atau gangguan terhadap sistem Rental G&I maka akan dilakukan proses
maintanance langsung oleh customer service Rental G&I.
14.
Yang diterapkan Rental
G&I untuk menunjang keamanan sistem adalah hanya menggunakan anti virus
online.
15.
Saat ada karyawan baru, karyawan tersebut ditraining
menggunakan sistem tersebut selama seminggu.
.
LAPORAN AUDIT SISTEM INFORMASI
SIRKULASI BUKU
PADA
PERPUSTAKAAN UKSW SALATIGA
Oleh
:
Rimang Aldino Sandy (682010003)
Jerry
Wicaksono (682010004)
Immanuel
Bagus Prasetya (682010017)
Robert
Budiman (682010048)
Heru Setiyawan (682010088)
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
2012-2013
I.
Auditor
Auditor
eksternal :
- Rimang Aldino Sandy
- Jerry
Wicaksono
- Immanuel
Bagus Prasetya
- Robert
Budiman
- Heru Setiyawan
II.
Auditee
-
Pegawai perpustakaan bagian sirkulasi
-
Staf Teknologi dan Sistem Informasi
III.
Tujuan Audit
Audit ini
bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang diterapkan di dalam perpustakaan
sudah menunjang proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku,
mengidentifikasikan peralatan TI yang digunakan dalam proses transaksi
peminjaman dan pengembalian buku, software, proses bisnis perpustakaan, sumber
daya manusia untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien sistem tersebut,
serta kendala yang dihadapi. Selain itu audit ini juga bertujuan untuk
menghasilkan sebuah rekomendasi terbaik dari hasil temuan/resiko yang ada.
IV.
Program Audit
Prosedur
Audit
|
Working
Paper
Ref.
|
Test
Result
|
I.
Pendahuluan
|
|
|
1. Melakukan
review terhadap struktur organisasi perpustakaan UKSW bagian sirkulasi ( lantai 4 )
|
-
|
Mendapatkan
struktur organisasi perpustakaan beserta Job description pegawai perpustakaan
|
2. Mengidentifikasi
munculnya software peminjaman buku
|
-
|
Mengetahui latarbelakang penggunaan software perpustakaan.
|
3. Mengidentifikasi
profil staf IT yang berkaitan dengan software peminjaman buku.
|
-
|
Mengetahui profil organisasi perpustakaan, seperti latarbelakang berdirinya organisasi hingga saat ini.
|
4. Melakukan
wawancara terhadap pengguna software peminjaman buku
|
-
|
Mendapatkan informasi mengenai penggunaan software untuk mendukung kegiatan bisnis perpustakaan.
|
5.
Mengidentifikasi dan menganalisa resiko dalam penggunaan software peminjaman buku
|
-
|
Mengetahui resiko yang muncul ketika penggunaan software dalam proses bisnis yang dilakukan perpustakaan.
|
II.
Tahap Perencanaan
|
|
|
1. Memeriksa ketersediaan data peminjaman buku yang disediakan software peminjaman buku
|
-
|
Software menyediakan beberapa fitur yang dapat membantu pengguna untuk mengelola data buku maupun data member
perpustakaan.
|
2. Memeriksa apakah ada training
karyawan sebelum bekerja menjalankan software peminjaman buku
|
-
|
Training diberikan
kepada pegawai, sebelum mereka menggunakan software. Setelah pegawai menerima pelatihan, pegawai akan menerima modul / buku panduan penggunaan software.
|
3. Menganalisa
pengembangan software peminjaman buku yang di pakai
|
-
|
Software dibuat secara outsourcing.
Software dibeli dari luar negri ( Malaysia ), tetapi dikembangkan sendiri oleh pihak perpustakaan.
|
III.
Tahap Pemeriksaan
|
|
|
1.
Melakukan pemeriksaan terhadap proses bisnis
|
|
Mendapatkan gambaran proses
bisnis yang dilakukan oleh perpustakaan.
|
2. Melakukan
Audit pada database peminjaman buku
|
-
|
Jumlah
data yang yang tertera dalam aplikasi dengan jumlah data pada kenyataan, tidak selalu sama.
|
3.
Melakukan pemeriksaan terhadap backup data
|
-
|
Terdapat backup
data pada database server.
Backup data dilakukan setiap 3 hari sekali oleh administrator
perpustakaan.
|
4.
Melakukan pemeriksaan keamanan data
|
-
|
Belum pernah terjadi pembobolan sistem maupun pencurian data
perpustakaan.
|
V.
Profil Organisasi
Keberadaan Perpustakaan
Universitas UKSW ( PU-UKSW ) dimulai bersamaan dengan didirikannya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia ( PTPGKI ) pada tanggal 20 November 1956. Ketika itu PTPGKI menempati beberapa ruang di kompleks perkantoran
Gereja
Kristen Jawa Tengah ( GKJT ) yang berlokasi di Jalan Dr. Sumardi 5 Salatiga. Perpustakaan
pindah kelokasi kampus Universitas Kristen Satya Wacana mulai tahun 1967 dan
menempati Gedung Dr. Hayes Student Centre ( sekarang Gedung Fakultas Seni Pertunjukan, di depan Gedung F ). Mulai tahun 1970, PU-UKSW menempati gedung perpustakaan
berlantai dua dengan nama Perpustakaan Pusat. Pada tahun 1992 Gedung
Perpustakaan Pusat direnovasi dan diberinama Gedung Notohamidjojo. Mulai bulan Desember 1993,
Perpustakaan menempati sebagian Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3 dan sebagian Lantai 4 dari
Gedung Notohamidjojo.
Gedung ini dilengkapi dengan sebuah lambang berupa kaca patri menggambarkan 4 figur wanita terkenal dalam cerita pewayangan, yaitu:
· Dewi Saraswati yang
menggambarkan Pengetahuan
· Dewi Kamaratih yang
menggambarkan Persahabatan
· Dewi
Sri yang menggambarkan Pengertian
· Dewi Kunthi yang
menggambarkan kearifan
Sejak tahun 1995 Perpustakaan menggunakan
nama " Perpustakaan
Universitas
– UKSW "
untuk menunjukkan bahwa pelayanan perpustakaan dikelola secara tersentral.
Perpustakaan Universitas UKSW mempunyai visi yaitu menjadi perpustakaan bertaraf
internasional yang memberikan akses terhadap informasi intelektual, ilmiah, dan
kebudayaan dalam berbagai ragam bentuk ( multi media ) dan dari berbagai lokasi
simpan guna mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi. Adapun beberapa program yang
sudah di terapkan di Perpustakaan
Universitas
– UKSW antaralain
:
· Menyediakan informasi dalam berbagai format untuk kebutuhan pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi.
· Menyediakan perangkat akses informasi dengan kapabilitas yang
memadai.
· Meningkatkan pemberdayaan & efektivitas sumber daya informasi.
· Menciptakan suasana & lingkungan belajar yang kondusif,
dilengkapi fasilitas
yang memadai.
· Membangun budaya perpustakaan sebagai " tempat " / pusat menganalisa /
menerjemahkan informasi menjadi pengetahuan baru.
Struktur organisasi perpustakaan UKSW
VI.
Metodologi Audit
Audit sistem informasi akuntansi pada Perpustakaan –
UKSW menggunakan
metode wawancara dengan pegawai perpustakaan
bagian sirkulasi dan staf Teknologi dan Sistem Informasi.
VII.Temuan
· Bagian sirkulasi hanya melaporkan jika ada denda, yang mencatat ada di lantai 1. Jika denda tidak tertagih, maka
akan ditagih pada saat akhir perkuliahan (
sebelum wisuda ).
· Setiap
buku diberi pita magnetic yang
berfungsi untuk menjamin keamanan buku, agar terhindar dari pencurian. Alat
untuk mendeteksi pita tersebut berada di lantai 2 PP. Jika ada buku yang
diambil tanpa ijin/tanpa melalui petugas, maka gate di lantai 2 akan otomatis terkunci dan berbunyi ( dulu ), tapi
sekarang hanya otomatis mengunci saja ( sedang perbaikan ). Sudah direncanakan
untuk me-maintenance gate tersebut,
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, rencananya akan diberi petugas
penjaga di samping pintu masuk dan keluar.
· Ada
training, selama kurang
dari 1 minggu. Setelah itu pegawai belajar dari modul yang diberikan. Hanya
saja, modul tersebut berbahasa inggris sehingga menyulitkan pegawai untuk
mempelajarinya sendiri. Pegawai memerlukan waktu yang lama untuk
mempelajari sendiri.
· Kendala
utama adalah LISTRIK
PADAM, karena ketika LISTRIK
PADAM, semua kegiatan pinjam
meminjam di perpustakan akan terhenti. Meskipun ada yang mau pinjam/kembalikan
buku, mereka akan ditolak. LISTRIK PADAM
sempat
menyebabkan kerusakan pada server
pada oktober 2008 dan November 2010.
· Data
dalam Database dan kenyatan tidak
selalu sama. Misal di Database ada 10
buku yang available, tapi
kenyataannya hanya ada 8 buku. Bisa jadi
2 buku yang tidak ada tersebut, hilang atau dicuri. Selama perpustakaan ini
ada, baru 1 kali terjadi pengecekkan terhadap inventarisasi buku yang ada yaitu
pada tahun 2006. Setelah itu belum pernah ada pengecekaan terhadap inventaris
buku yang ada diperpustakaan, mengingat jam kerja perpustakaan yang terbilang
cukup sibuk dan selalu ada yang meminjam dan mengembalikan buku, sehingga
menyulitkan petugas jika melakukan pengecekan inventaris buku ketika jam kerja.
Saat ini, pihak perpustakaan sudah merencanakan untuk melakukan pengecekan
terhadap inventaris buku, tetapi belum direalisasikan.
· Sistem pembayaran denda buku sudah terintegrasi dengan
sistem pembayaran denda yang berada di lantai 1 perpustakaan.
· Sistem pencarian dan pemesanan buku melalui web OPAC
sudah terintegrasi dengan aplikasi perpustakaan.
VIII. Rekomendasi
· Sebaiknya pembayaran denda dilakukan bersamaan ketika mengembalikan buku, dan bila belum membayar denda maka tidak bisa
meminjam lagi.
· Sebaiknya
gate diperbaiki dan dipasang pada kedua
sisi pintu masuk dan keluar, agar jika terjadi pencurian bisa berbunyi dan menarik perhatian orang di
sekitarnya.
· Sebaiknya
training dilakukan minimal satu
minggu
agar pengguna bisa benar-benar paham dengan aplikasi tersebut.
· Sebaiknya
menggunakan Uninterruptable Power Supply ( UPS )
yang mencukupi untuk operasional sistem perpustakaan dikala LISTRIK MATI, sehingga kegiatan bisa tetap berjalan.
· Sebaiknya dilakukan update data
buku secara berkala agar data dalam
database sinkron dengan kondisi yang ada.
· Sebaiknya pembayaran denda dilakukan langsung di
tempat (di lantai 4), agar tidak lebih praktis dan memudahkan member yang
hendak membayar denda.
IX.
Kesimpulan
Setelah dilakukan
audit sistem informasi di Perpustakaan Universitas – UKSW keamanan sistem sudah
termasuk aman karena belum pernah terjadi pembobolan sistem. Staff TSI selalu tanggap dalam menangani kerusakan sistem. Dalam peminjaman buku sudah ada kriteria tertentu untuk meminjam buku, misalnya S1 hanya dapat meminjam maksimal 10
buku dengan jangka waktu maksimal 21 hari. Database server juga sudah mempunyai backup
data untuk mengatasi kehilangan data karena human error atau pun kerusakan sistem. Namun masih ada beberapa masalah atau kendala yang perlu di perbaiki seperti penumpukan data yang harus di hapus agar tidak memenuhi database dan tidak adanya UPS
untuk mengatasi listrik padam. Sebaiknya Perpustakaan Universitas – UKSW memperhatikan dan memperbaiki masalah yang ada.
LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan Wawancara
1.
Bagaimana struktur
organisasi perusahaan & profil organisasi?
2.
Bagaimana proses bisnis
yang terjadi dalam perpustakaan ini, khususnya peminjaman buku? ( apakah orang
umum boleh pinjam buku? apakah ada batas peminjaman buku? denda yang dibayarkan
lari kemana? apakah pernah terjadi pencurian buku dan alat yang berada di lt.2
tersebut berfungsi? )
3.
Latar belakang
munculnya software tersebut? ( mengapa akhirnya
menggunakan software? )
4.
Apakah software tersebut dikembangkan sendiri
atau outsource?
5.
Sudah berapa kali
dilakukan pengembangan terhadap software
tersebut?
6.
Apakah ada training
yang dilakukan terhadap karyawan yang hendak menggunakan software tersebut?
7.
Apa saja resiko dan
kendala yang pernah dialami ketika menggunakan software tersebut?
8.
Bagaimana ketersediaan
data peminjaman buku yang disediakan software,
available atau tidak?
9.
Apakah ada backup data?
10. Keamanan
data?
Hasil Wawancara
1.
( organisasi di web
library.uksw.edu )
2.
Umum boleh pinjam,
dibaca di tempat/foco, tapi
tidak boleh dibawa pulang. Dan mengisi formulir penggunaan buku, yang diperoleh
di resepsionis lantai 2.
a. Mahasiswa
S1 max pinjam 10 buku ( 21
hari )
b. Mahasiswa
S2 max pinjam 20 buku ( 21 hari )
c. Mahasiswa S3 max pinjam 30 buku ( 30 hari )
d. Dosen
max pinjam 30
buku ( 180 hari )
e. Pegawai
max pinjam 10 buku ( 21
hari )
f. Pinjam
harus pakai KTM, kalau ga pakai KTM gabisa. Yang pinjam harus orangnya sendiri.
g. Setiap
buku diberi pita magnetic yang berfungsi untuk menjamin keamanan buku, agar
terhindar dari pencurian. Alat untuk mendeteksi pita tersebut berada di lantai
2 PP. Jika ada buku yang diambil tanpa ijin/tanpa melalui petugas, maka gate di lantai 2 akan otomatis terkunci
dan berbunyi ( dulu ), tapi sekarang hanya otomatis mengunci saja ( sedang
perbaikan ). Sudah direncanakan untuk me-maintenance
gate tersebut, agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Selin itu, hendak diberi petugas penjaga di samping pintu
masuk dan keluar.
h. Mengenai
denda, bagian sirkulasi hanya melaporkan jika ada denda, yang mencatat ada di
lantai 1. Jika denda tidak tertagih, maka akan ditagih pada saat akhir
perkuliahan ( sebelum
wisuda ).
3.
Software
yang sebelumnya bernama SIPISIS. Software
yang digunakan sekarang bernama
UNICORN. Dibeli dari Malaysia. Software
ini dipilih dan dibeli karena software
ini merupakan software perpustakaan
standart internasional. software ini
dipilih karena fiturnya lengkap dibandingkan dengan fitur sebelumnya.
4.
Software
ini dibeli dari pihak luar karena dinilai lebih professional, daripada membuat
sendiri. Hanya saja dalam pengembangannya dilakukan oleh pihak perpustakaan.
(instalasi 8-8-8)
5.
Pengembangan dilakukan
3-4 kali dengan menambahkan beberapa aplikasi pendukung.
6.
Ada training, kurang
dari 1 minggu. Setelah itu pegawai belajar dari modul yang diberikan. Hanya
saja, modul tersebut berbahasa inggris sehingga menyulitkan pegwai untuk
mempelajarinya sendiri. Pegawai memerlukan waktu yang lama untuk mempelajari sendiri.
7.
Kendala utama : LISTRIK
PADAM, Karena ketika LISTRIK
PADAM, semua kegiatan pinjam
meminjam di perpustakan akan terhenti. Meskipun ada yang mau pinjam /kembalikan
buku, mereka akan ditolak.
LISTRIK PADAM sempat menyebabkan kerusakan
pada server pada oktober 2008 dan
November 2010.
Untuk masalah eror/hang pada sistem, itu jarang
terjadi. Jika terjadi hang pun, dapat
segera diatasi oleh petugas. Jika akan terjadi LISTRIK PADAM, petugas perpus akan
memberi tahu programmer, sehingga programmer
akan men-setting
data tanggal transaksi. Missal
jika ada pengembalian ketika listrik mati, secara otomatis akan ditolak. Untuk
pengembalian esok hari tidak akan kena denda, karena tanggal sudah di-set.
8.
Data dalam Database dan kenyatan tidak selalu sama.
Missal di db ada 10 buku yang available, tapi kenyataannya hanya ada 8 buku.
Bisa jadi 2 buku yang tidak ada tersebut,
hilang atau dicuri.
Selama perpustakaan ini
ada, baru 1 kali terjadi
pengecekkan terhadap inventarisasi buku yang ada yaitu pada tahun 2006. Setelah
itu belum pernah ada pengecekaan terhadap inventaris buku yang ada
diperpustakaan, mengingat jam kerja perpustakaan yang terbilang cukup sibuk dan
selalu ada yang meminjam dan mengembalikan buku, sehinggan menyulitkan petugas
jika melakukan pengecekan inventaris buku ketika jam kerja. Saat ini, pihak
perpustakaan sudah merencanakan untuk melakukan pengecekan terhadap inventaris
buku, tetapi
belum direalisasikan.
9.
Backup
data ada dilakukan setiap 3 hari sekali. Ketika terjadi kerusakan server, data berhasil di-recovery
10. Keamanan
data : belum pernah dibobol.
LAPORAN AUDIT
PADA SISTEM
KASIR POSNET UKSW
SALATIGA
Kelompok
4 :
Fieka
Amadea H
(682010001)
Yohanna
Amelia (682010007)
Juwita
Artanti K (682010008)
Sie
Monica Elvira (682010009)
Artantia Krisnadevi
(682010054)
FAKULTAS TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN
SATYA WACANA
2012-2013
I.
Auditor
Auditor eksternal :
-
Artantia
Krisnadevi
-
Fieka Amadea H
-
Juwita Artanti K
-
Sie Monica
Elvirasari
-
Yohanna Amelia
II.
Auditee
Bagian
Teknisi dan Finance POSNET UKSW Salatiga
III.
Tujuan
Audit
Tujuannya untuk mengetahui dan mengumpulkan data-data stuktur organisasi yang berkaitan dengan
software transaksi keuangan (kasir) yang digunakan pada
POSNET UKSW. Selain itu mengidentifikasikan peralatan IT yang digunakan dalam menunjang
proses transaksi dan peralatan warnet. Mengetahui kelayakan sistem yang digunakan POSNET UKSW dalam menjalankan transaksi yang terjadi mengingat
berbagai layanan yang disediakan oleh POSNET
UKSW. Hal-hal yang berkaitan dengan
beberapa hal berikut adalah :
-
Software kasir yang digunakan
-
Mengidentifikasi resiko dan kerusakan yang terjadi
-
Mengidentifikasi user yang menggunakan sistem software
kasir yang
di gunakan dalam POSNET UKSW
IV.
Program Audit
Program Audit
|
||
Prosedur Audit
|
Working Paper Ref.
|
Test Result
|
I.
Pendahuluan
|
|
|
1. Melakukan
wawancara mengenai struktur organisasi POSNET UKSW yang berkaitan dengan
software pada kasir (transaksi keuangan)
|
-
|
Mendapatkan
struktur organisasi yang berkaitan dengan
software transaksi keuangan yang digunakan
|
2. Mengidentifikasi
software transaksi keuangan
|
-
|
Mengetahui acuan
dalam penggunaan software
|
3. Mengidentifikasi
staf kasir
|
-
|
Mendapatkan profil staf kasir POSNET
UKSW
|
4. Melakukan
wawancara terhadap staf yang berhubungan dengan penggunaan software pada
kasir
|
-
|
Mendapatkan
hasil wawancara tentang penggunaan software transaksi
keuangan yang
digunakan
|
5. Menganalisa
dan mengidentifikasi resiko-resiko
yang muncul dalam penggunaan software tersebut
|
-
|
Terdapat
resiko yang muncul pada penggunaan software transaksi pada kasir
|
II.
Tahap
Perencanaan
|
|
|
1. Memeriksa
apakah ada training karyawan sebelum
bekerja menjalankan software
|
-
|
Dilakukan
training bagi pengguna software sebelum aktif bekerja
|
2. Menganalisa
pengembangan software yang dipakai
|
-
|
Tidak melakukan
pengembangan software tetapi POSNET UKSW melakukan upgrade pada software
|
III.
Tahap
Pemeriksaan
|
|
|
1. Melakukan
audit pada software yang dipakai kasir (transaksi keuangan)
|
-
|
·
Audit
software dilakukan setiap bulan oleh kepala administrasi dan direktur
·
Audit
software dilakukan setiap tahun oleh UKSW (auditor internal UKSW)
|
2. Melakukan
pemeriksaan terhadap keamanan software
|
-
|
Software memiliki keamanan
data berupa password per user yang berbeda serta databasenya menggunakan
linux yang anti virus
|
3. Melakukan pemeriksaan terhadap backup data
|
-
|
Terdapat back up data
menggunakan Excel (bentuknya billing)
|
4.
Menganalisis
proses bisnis pada POSNET UKSW
|
-
|
Mengetahui proses bisnis
pada POSNET UKSW
|
V.
Profil Perusahaan
POSNET UKSW dikelola
oleh PT Indomedia yang berdiri pada tahun 2002. PT Indomedia ini merupakan
pengelola dari POSNET UKSW, sedangkan pemiliknya adalah yayasan UKSW. Tujuan
berdirinya POSNET UKSW adalah untuk memenuhi kebutuhan internet bagi mahasiswa
agar mahasiswa bisa mengakses internet tanpa
harus keluar kampus. Selain mahasiswa, non-mahasiswa UKSW juga bisa menjadi pengguna POSNET
UKSW.
Mahasiswa dapat
mengakses internet di POSNET UKSW melalui deposit yang telah dibayarkan ke
bagian administrasi kampus, sehingga saat menggunakan fasilitas POSNET UKSW,
mahasiswa hanya perlu menyerahkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) . Sedangkan untuk
pengguna umum harus menyerahkan KTP atau
tanda pengenal lainnya sebagai jaminan terlebih dahulu dan membayar biaya
internet secara cash.
POSNET UKSW menggunakan system aplikasi dalam penghitungan pada kasir. Aplikasi
yang digunakan adalah Indobilling versi 7 yang dibeli dari www.indobilling.net disusun oleh bapak
Sumintar. Keamanan yang sudah ada yaitu, password setiap staff kasir berbeda,
database menggunakan linux sehingga virus tidak menjadi ancaman yang besar.
Pihak POSNET
UKSW dalam melindungi laporan transaksi pendapatan, mereka membuat back up
data. Semua back up data tersebut secara otomatis dapat dilihat dari 3 PC,
yaitu 2 kasir dan PC Finance tersambung dengan LAN.
Struktur Organisasi :
VI.
Metodologi Audit
Audit
sistem informasi akuntansi pada POSNET UKSW menggunakan metode wawancara
terhadap finance dan teknisi yang bersedia mendeskripsikan prosedural software kasir yang di
gunakan pada kasir
POSNET UKSW. Kami menggunakan program audit sebagai acuan pertanyaan saat
wawancara. Hasil test result/wawancara dari program audit tersebut digunakan sebagai
tolak ukur kami dalam melakukan penelitian dan interview kepada finance dan teknisi pada
POSNET UKSW.
VII.
Temuan
·
Jika pengunjung
warnet penuh maka perhitungan billing pada software kasir mengalami lag saat
direfresh.
·
Hanya terdapat
satu teknisi di POSNET yang bisa mengolah inputan transaksi sehingga
keefektivitasan waktu pengolahan data terhambat.
·
POSNET UKSW
tidak memiliki print out transaksi dan harus bertanya ke teknisi terlebih
dahulu untuk mengetahui transaksi yang telah dilakukan, sehingga hal ini tidak
efektif bagi pengguna.
·
Fasilitas
penunjang di POSNET (headset) tidak ada.
·
Bila pengguna di
POSNET penuh, loading internetnya lama karena server down.
·
Finance terkadang ikut
bekerja menjadi kasir
VIII.
Rekomendasi
·
Sebaiknya mengganti
atau meng-upgrade PC pada kasir agar kinerja software lebih maksimal.
·
Sebaiknya dari
pihak POSNET menunjuk seorang lagi yang bisa dipercaya untuk menjadi cadangan
dalam pengolahan inputan transaksi, pada saat teknisi berhalangan.
·
Sebaiknya POSNET
memiliki print out transaksi yang isinya dilengkapi dengan total penggunaan internet
saat itu, sisa saldo dan total waktu penggunaan, sehingga tidak perlu bertanya
lagi kepada teknisi.
·
Sebaiknya menambahkan
fasilitas headset, sebagai penyeimbang dengan adanya fasilitas webcame.
·
Sebaiknya POSNET
menambah kapasitas server yang disesuaikan dengan batas maksimum dari pengguna.
·
Karena sudah ada jadwal
shift yang bekerja sebagai kasir, sebaiknya Finance tidak perlu bertindak
sebagai kasir. Finance cukup mengawasi kegiatan operasional POSNET UKSW.
IX.
Kesimpulan
Setelah
dilakukan audit pada POSNET UKSW disimpulkan bahwa proses bisnis dan penggunaan
software transaksi pada kasir belum maksimal. Karena masih ditemukan beberapa
kendala dari software di kasir. Kendala-kendala tersebut antara lain masih
sering terjadi lag saat di refresh, kapasitas server yang kurang memenuhi
kapasitas maksimum dari pengguna warnet sehingga sering down, loading internet
yang lama jika pengguna warnet penuh, tidak adanya print out untuk pengguna
sebagai bukti transaksi, fasilitas yang kurang lengkap, dan adanya finance yang
ikut menjadi penjaga kasir yang seharusnya sudah ada pegawai yang bertugas
menjaga kasir. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan-perbaikan baik dalam
proses bisnis ataupun dalam software pada kasir agar manfaat dari adanya warnet
di lingkungan kampus ini lebih memaksimalkan manfaatnya.
LAMPIRAN
Daftar
Pertanyaan :
1. Bagaimana
profil perusahaan POSNET UKSW?
2. Siapa
nama pemilik dari
POSNET UKSW?
3. Apa
tujuan dari terbentuknya perusahaan POSNET UKSW?
4. Bagaimana proses bisnis POSNET UKSW?
5. Bagaimana
penggunaan software kasir?
6. Seperti
apa profil dari staff pemegang/pengguna kasir?
7. Apakah
ada keluhan dalam penggunaan software?
8. Software
yang digunakan didapat darimana?
9. Kenapa
atau atas tujuan apa software ini dibangun?
10. Latar
belakang software?
11. Sudah
berapa lama software dipakai?
12. Software
yang dipakai sudah seperti ini sejak awal atau sudah mengalami pengembangan?
13. Apakah
membutuhkan pengembangan lagi? Seperti apa?
14. Apa
keamanan software sudah cukup?
15. Apa
software sering diaudit? Seberapa sering? Siapa yang audit?
16. Apa
ada back up data? Bagaimana cara memback up data?
17. Siapa
yang berperan mem-back up data?
18. Dibagian
mana back up data disimpan?
19. Bagaimana
struktur organisasi?
20. Bagaimana
support systemnya?
21. Bagaimana pencatatan keuangan pada system kasir?
22. Seberapa besar server yang digunakan dan terletak
dimana server tersebut?
23. Seberapa besar spec computer yang harus ditambah untuk
mengatasi lag?
Hasil Wawancara :
Ø Proses
Bisnis :
User datang ke POSNET UKSW. Jika ingin
print, maka datang ke meja print yang dijaga oleh Costumer Service 1. Setelah
menunjuk data yang akan diprint kepada CS1, user akan diberi nota pembayaran.
Kemudian user akan datang ke kasir untuk menyerahkan nota dan membayar total
harga print, setelah itu pihak kasir akan memberi tanda lunas pada user, dan
user menyerahkan bukti tersebut pada CS1, kemudian user mendapatkan hasil
print. Jika ingin menggunakan warnet, user menuju Costumer Service 2 untuk
menyerahkan KTM dan mengambil kartu meja/ bilik. Kemudian datang ke meja/bilik
sesuai nomor yang tertera dalam kartu meja/bilik. Setelah selesai, user datang
ke kasir dengan menyerahkan nomor meja/bilik, kemudian kasir akan menyebutkna
besar tagihan kepada user. Setelah user membayar, KTM user akan diserahkan
kembali kepada user.
Ø Software
yang digunakan : Indobilling
versi 7
Ø Cara
penggunaan:
-
Kasir login dengan
username dan password (setiap kasir memiliki password, dan setiap kasir
memiliki password berbeda)
-
Dalam perhitungan data
print dilakukan setiap pergantian shift,
Senin-Sabtu
: (06.30-14.30) (14.30-22.00)
Minggu : (09-00-15.30) (15.30-22.00)
-
Semua inputan
pendapatan transaksi ada di billing kasir.
-
Setiap pergantian shift
akan mengirimkan data transaksi melalui email ke direktur.
Ø Profil
staf kasir :
-
Perempuan
-
Bisa excel
-
Bisa dari semua
fakultas
-
Bisa hitung menghitung
-
Ontime/disiplin
-
Cekatan
-
Teliti
Staf
kasir akan mengalami training sebelum resmi bekerja selama 3 bulan.
Ø Keluhan
pada software, jika pengunjung full, sering terjadi lag pada software saat
merefresh perhitungan. Refresh software sendiri sudah secara otomatis dilakukan
setiap 40 detik sekali.
Ø Asal
software yang dipakai POSNET, dengan membeli dari www.indobilling.net
disusun oleh bapak Sumintar.
Ø Dalam
data transaksi yang sudah masuk dalam pencatatan di computer, tidak bisa di
edit atau diolah oleh staf biasa. Hanya teknisi yang memiliki kewenangan dalam
mengedit data transaksi. Jadi jika terjadi salah inputan data, pihak kasir
tidak bisa langsung menghapus. Pihak kasir harus lapor pada teknisi jika
terjadi kesalahan dalam penginputan data, setelah itu baru data diedit oleh teknisi
saat akan melakukan pelaporan.
Ø Terdapat
back up an data yang berupa excel bentuknya billing. Data tersebut tidak hanya
disimpan dalam satu PC saja, ada 3 PC yang secara otomatis memiliki data
tersebut, karena tersambung oleh LAN. Semua data tersebut disimpan dalam
server.
Ø Software
yang digunkan POSNET sudah berlangsung selama 4 tahun. Sebelumnya POSNET
menggunakan Windows
Explore. Alasan tidak memakai
Windows Explore
adalah kurangnya privasi, sehingga semua karyawan bisa mengolah billing.
Ø Pemakaian
Indobilling dari
pemakaian awal sudah menggunakan versi 7. Sampai sekarang belum ada
pengembangan data, karena menurut narasumber sudah memenuhi kebutuhan mereka,
dan tidak ada keluhan berarti yang mengganggu kinerja mereka. Hanya saja sudah
mengalami beberapa upgrade station seperti
meja atau billing.
Ø Keamanan
dari software, menurut pengguna aplikasi sudah cukup aman, karena sudah ada
password yang setiap user memiliki password yang berbeda. Kemudian sudah ada
antivirus dank arena database menggunakan jenis linux, jadi lebih aman.
Ø POSNET
UKSW setiap tahun diaudit oleh UKSW (audit internal UKSW). Back up data
(report) dilakukan per hari. Dicek oleh Kepala Administrasi dan Direktur setiap
bulan.
Ø Alur
yang melakukan back up data :
Teknisi Finance Kepala Administrasi
Cara back up
data :
-
Ada kolom tanggal dan
tahun diisi
-
Kemudian di export
-
Membuka data
melalui Excel
-
Di SUM (melakukan penjumlahan)
Setelah
dijumlah, dicocokkan kembali. Sering terjadi beberapa perbedaan. Jika
penghitungan di computer, karena tagihan terdapat 2 digit setelah koma, maka
itu ikut dihitung. Tapi dalam perhitungan manual, 2 digit tersebut tidak
dihitung. Jadi ditemukan selisih.
Ø Computer
sebagai penunjang system
-
Untuk user, Pentium 2
core 2,8
-
Pada kasir, intel atom
1,6 Gb
-
Fasilitas yang
ditawarkan POSNET
Dulu
POSNET menggunakan Headset sebagai penunjang fasilitas. Naum karena banyak
Headset yang rusak dan tidak semua melaporkan kepada staf, sehingga tidak
mengalami perbaikan. Ada juga karena kasus kehilangan Headset di POSNET.
Sehingga persediaan Headset di POSET semakin berkurang. Oleh sebab itu sekarang
Headset ditiadakan. Jika ingin menggunkan Headset, maka user membawa Headset
sendiri.
-
Penunjang system
selanjutnya dengan dilengkapi webcam. Namun penunjang ini kurang begitu
efektif, karena tidak disertai Headset dari pihak POSNET secara langsung.
Printscreen Software
0 comments:
Posting Komentar