PAPER AUDIT DAN
ANALISIS SIA
Examining
Accounting Treatment of Computer Equipment
(Hardware)
and Software
DISUSUN OLEH:
Nelly Fela Sobalely (682010011)
Barbara B C Seroan (682010070)
Ray Veronica H (682010080)
Ega Yolanda Kawulusan (682010057)
Christy Susanti (68201027)
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai
suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan
informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga merupakan seni pencatatan, pengklasifikasian
dan pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas
transaksi dan kejadian yang sedikitnya sebagian atau keseluruhan mempunyai
sifat keuangan serta penginterpretasian hasil pencatatan tersebut.
B.
Tujuan
·
Untuk mengetahui Pencatatan
Akuntansi terhadap Hardware dan Software.
·
Untuk mengetahui Penilaian
Hardware dan Software.
·
Memberikan informasi bagaimana Melakukan Audit
terhadap Hardware dan Software.
C.
Manfaat
·
Availability
ketersediaan
informasi, apakah informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan informasi
dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
·
Confidentiality
kerahasiaan informasi, apakah informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh
pihak-pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
·
Integrity
apakah informasi yang tersedia akurat,
handal, dan tepat waktu.
TINJAUAN PUSTAKA
Pencatatan Akuntansi
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai
suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan
informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga merupakan seni pencatatan, pengklasifikasian
dan pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas
transaksi dan kejadian yang sedikitnya sebagian atau keseluruhan mempunyai
sifat keuangan serta penginterpretasian hasil pencatatan tersebut.
Secara lebih teknis, akuntansi merupakan kumpulan
prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan
melaporkan dalam bentuk laporan keuangan, transaksi-transaksi yang telah
dilaksanakan perusahaan dan akhirnya menginterpretasikan laporan tersebut.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode
yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi
keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu
keputusan.
Klasifikasi Akun Hardware Dan Software
ATB adalah aset non-moneter yang tidak mempunyai wujud fisik, dan
merupakan
salah satu jenis aset yang dimiliki oleh kementerian/lembaga/pemerintah
daerah. Aset ini sering dihubungkan dengan hasil kegiatan entitas dalam
menjalankan tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan serta sebagian
diperoleh dari proses pengadaan dari luar entitas.
Sebagai ilustrasi, suatu entitas membeli hardware, software, dan modul
untuk kegiatan tertentu. Sepanjang software tersebut dapat dipisahkan dari
hardware terkait dan memberikan manfaat masa depan maka software tersebut
diidentifikasi sebagai ATB. Sebaliknya dalam hal software komputer ternyata
tidak dapat dipisahkan 1 dari hardware, misal, tanpa adanya software tersebut hardware
tidak dapat beroperasi, maka software tersebut tidak dapat diperlakukan sebagai
ATB tetapi sebagai bagian tak terpisahkan dari hardware dan diakui sebagai
bagian dari peralatan dan mesin. Namun jika software tersebut dapat dipisahkan
dari hardware, dapat diakui sebagai ATB. Misalnya software dapat dipasang di
beberapa hardware dan hardware tetap dapat dijalankan tanpa tergantung pada software tersebut, maka
software diakui sebagai ATB.
Software merupakan salah satu yang berpotensi untuk menjadi ATB. Namun
harus dipisahkan antara software yang dapat dikategorikan menjadi ATB dan yang
tidak. Dalam suatu pembelian peralatan komputer misalnya, terdapat software system
operasi yang berfungsi menjalankan peralatan komputer tersebut. Apabila
peralatan komputer tersebut tidak dilengkapi dengan sistem operasi ini maka
peralatan komputer tidak dapat menjalankan fungsinya. Untuk software yang
seperti ini bukan merupakan bagian yang terpisah dari peralatan komputer,
sehingga tidak dapat dikategorikan ATB. Apabila kemudian peralatan komputer
tersebut dilengkapi dengan software lain misalnya untuk aplikasi pengetikan,
presentasi, desain, pengolahan data statsitik dan lain sebagainya, maka ini
merupakan software yang terpisah dari peralatan komputer yang berarti harus
diakui sebagai ATB.
Pencatatan Akuntansi Hardware Dan
Software
Instansi X mendapat
hibah dari perusahaan software berupa software yang dapat digunakan oleh
Instansi itu sendiri atau dapat digunakan oleh pihak lain namun Instansi tersebut
mendapatkan imbalan secara ekonomi. Nilai software yang dihibahkan tersebut telah
diestimasi memiliki nilai wajar sebesar Rp 1,5 milyar.
Jurnal
akuntansinya:
No
|
Kode akun
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
xxx
|
Asset
Lainnya- Asset Tidak Berwujud
|
1,5
milyar
|
|
|
xxx
|
Diinvestasikan Dalam Asset Lainnya
|
|
1,5
milyar
|
Instansi X membeli
2 unit Komputer secara tunai senilai @ Rp 5.000.000 pada Toko Komputer S.kom
pada tanggal 15 juni 2011.
No
|
Kode akun
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
|
xxx
|
Computer
|
10.000.000
|
|
|
xxx
|
Kas
|
|
10.000.000
|
Yang
berhak melakukan pencatatan akuntansi adalah Bagian Akuntansi karena bagian akuntansi yang bertanggungjawab
dalam segala kegiatan pencatatan keuangan di perusahaan.
Konsep
(Metode) Pencatatan Akuntansi
·
Cash Basis
Acrual
Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi, dimana Pencatatan
basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi dimana uang
benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain Akuntansi Cash Basis adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah
diterima misalkan perusahaan menjual produknya akan tetapi uang pembayaran
belum diterima maka pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut tidak
dilakukan, jika kas telah diterima maka transaksi tersebut baru akan dicatat
seperti halnya dengan “dasar akrual” hal ini berlaku untuk semua transaksi yang
dilakukan, kedua teknik tersebut akan sangat berpengaruh terhadap laporan
keuangan, jika menggunakan dasar akrual maka penjualan produk perusahaan yang
dilakukan secara kredit akan menambah piutang dagang sehingga berpengaruh pada
besarnya piutang dagang sebaliknya jika yang di pakai cash basis maka piutang
dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya terjadi. Cash Basis
juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu :
1)Pengakuan Pendapatan :
Pengakuan pendapatan, saat pengakuan pendapatan pada cash basis adalah
pada saat perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis
menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih.
Makanya dalam cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang
secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
2)Pengakuan Biaya :
Pengakuan biaya, pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan
pembayaran secara kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima
pembayaran maka biaya sudah diakui pada saat itu juga. Untuk usaha-usaha
tertentu masih lebih menggunakan cash basis ketimbang accrual basis, contoh :
usaha relative kecil seperti toko, warung, mall (retail) dan praktek kaum
spesialis seperti dokter, pedagang informal, panti pijat (malah ada yang pakai
credit card-tapi ingat credit card dikategorikan juga sebagai cash basis).
·
Accrual Basis
Basis Akrual (Accrual Basis) Teknik basis akrual memiliki fitur
pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut
memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada
saat terjadinya walaupun uang belum benar – benar diterima atau dikeluarkan.
Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban
dan ekuitas dana. Jadi Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Cash Basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu:
1)Pengakuan pendapatan :
Saat pengakuan pendapatan pada accrual basis adalah pada saat perusahaan
mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam
konsep accrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas
benar-benar diterima. Makanya dalam accrual basis kemudian muncul adanya
estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum
diterima.
2)Pengakuan biaya :
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi.
Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka
titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya
tersebut belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut
untuk senantiasa menggunakan konsep accrual basis ini.
Audit terhadap penggunaan hardware dan
software:
Yang berhak mengaudit Hardware dan Software adalah
·
Auditor ekternal auditor SI /TI
·
Auditor Internal Manager IT
Subyek yang perlu diaudit mencakup:
1. Aspek keamanan
Masalah keamanan mencakup tidak hanya keamanan file
servers dan penerapan metoda cadangan, melainkan juga penerapan standar
tertentu, seperti C-ICT.
2. Keandalan
Keandalan meliputi penerapan RAID V disk subsystems
untuk server dengan critical applications dan prosedur penyimpanan data di file
server, bukan di drive lokal C.
3. Kinerja
Kinerja mencakup persoalan standarisasi PC, penggunaan
LAN serta cadangan yang sesuai dengan beban kerja.
4. Manageability
manageability menyangkut penerapan standar tertentu
dan pendokumentasian secara teratur dan berkesinambungan
Audit itu harus dilakukan terhadap :
·
sistem informasi
secara keseluruhan.
·
perangkat TI
yang digunakan
·
software,
hardware, jaringan saja
·
aspek yang
terlibat dan relevan dalam sistem informasi.
Tools yang digunakan untuk IT Audit dan Forensik :
Hardware
·
Harddisk IDE dan
SCSI kapasitas sangat besar, CD-R, DVR drives
·
Memori yang
besar (1 – 2 GB RAM)
·
Hub, Switch,
keperluan LAN
·
Legacy hardware
(8088s, Amiga)
·
Laptop Forensic
Workstations
Software
·
ACL
ACL
(Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted
Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap
data dari berbagai macam sumber. http://www.acl.com/
·
Hash utility
(MD5, SHA1)
·
Text search
utilities (dtsearch http://www.dtsearch.com/ )
·
Drive imaging
utilities (Ghost, Snapback, Safeback)
·
Forensic
toolkits
·
Unix/Linux : TCT
The Coroners Toolkit / ForensiX
·
Windows :
Forensic Toolkit
·
Disk editors
(Winhex)
·
Forensic
aquisition tools (DriveSpy, EnCase, Safeback, SnapCopy)
·
Write-blocking
tools (FastBloc http://www.guidancesoftware.com/ ) untuk memproteksi
bukti-bukti
·
Forensic
software tools for Windows (dd for Windows, Encase 4, FTK, MD5, ISOBuster)
·
Image and
Document Readers (ACDSee, DecExt)
SUMBER
·
tugas Audit dan Analisis Sistem
Informasi Akuntansi
“Examining Vendor Organization Contracts“
“Examining Vendor Organization Contracts“
Disusun oleh
:
682010023 -
Stella Lie
682010010 -
Adriana Wenno
682010031 - Kevin Noya
682010053 – Feby Djoko
682007005 – Radithya Pattipeilohy
682010031 - Kevin Noya
682010053 – Feby Djoko
682007005 – Radithya Pattipeilohy
Fakultas
Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga,
2013
· Examining Vendor Organization Contracts
1. Melakukan
Kontrak dengan Vendor.
2. Mengelola
Kontrak.
Pertanyaan :
1. Sebutkan
tahapan-tahapan melakukan kontrak dengan vendor!
2.
Bagaimana sebaiknya mengelola suatu
kontrak dengan vendor?
3.
Carilah contoh-contoh vendor sistem
informasi!
Jawaban :
1.
Contoh perusahaan : PT AXIS Telekom Indonesia
Cara melakukan kontrak kerja dengan vendor, adalah sbb
;
Perusahaan operator seluler AXIS
memiliki kebijakan khusus terhadap vendor pengadaan perlengkapan kantor. Menurut
Budiono Sangkoyo, Head of Procurement Division AXIS, untuk pembelian office equipment (peralatan kantor), tidak ada intervensi dari kantor
pusat, karena nilainya tidak terlalu besar dan banyak tersedia di Indonesia.
Ini beda dengan perangkat radio dan sejenisnya yang harus disetujui kantor
pusat.
Apa saja pertimbangan dalam memilih vendor?
Budiono menguraikan, pertama brand, lalu
ketersediaan barang di Indonesia, kemudian kontinuitas supply-nya, harga kompetitif,
dan term of condition dari kontraknya sendiri. Soal term of condition kontrak ini misalnya, ada barang yang
murah, tapi penawaran kontraknya tidak menarik.
Contoh, vendor minta dibayar
seketika, sedangkan AXIS tidak bisa lantaran standar pembayaran AXIS sekitar 30
hari. Jadi, walaupun harganya sedikit murah, jika hal itu membuat repot AXIS,
akan ditolaknya.
Di AXIS, setiap proses pemilihan vendor dilakukan lewat tender. Aturannya seperti, harus diikuti minimal 3 vendor. Namun, mereka juga membatasi jumlah vendor agar tidak sulit dalam mengevaluasi. Biasanya 3-6 vendor yang ikut tender untuk pengadaan satu jenis barang.
Untuk layanan purnajual para vendor
umumnya bergaransi satu tahun dan biasanya setelah itu garansinya diperpanjang,
misalnya komputer. Namun, ada juga yang garansinya lebih dari satu tahun. Bahkan,
garansinya sepanjang menggunakan barang tersebut. Contohnya kursi yang dipakai
oleh Kepala Devisi Pengadaan itu warranty-nya life time, sepanjang
usia, sampai kapanpun kursi ini dipakai. Umumnya AXIS memilih vendor lokal yang
menjadi distributor barang dari luar negeri.
Masalah yang kerap dihadapi AXIS saat berhubungan dengan vendor adalah ketika harus mengirim barang dengan cepat. Salah satu yang menentukan untuk vendor adalah delivery-nya, mereka bisa tidak deliver tepat waktu. Kadang-kadang AXIS minta waktu satu minggu, vendor beralasan bahwa barangnya sedang tidak ada, harus impor dulu. Delivery inilah yang kerap menjadi masalah. Seringkali delivery-nya out of date. Kadang term of condition dan harga sudah bagus, tapi delivery kacau balau, sehingga AXIS terpaksa memilih vendor lain.
2.
Mengelola/memange kontrak dengan vendor adalah untuk
memilih vendor yang tepat dan bernegosiasi yang terbaik menangani mungkin. Jadi
hal – hal yang dilakukan untuk
mengelola vendor adalah ;
-
Memastikan bahwa semua
diskusi dan keputusan untuk memilih vendor didasarkan pada kemampuan vendor,
kinerja masa lalu mereka, pengalaman mereka dan harga terbaik yang bisa diperoleh
perusahaan.
-
Menegosiasikan kontrak secara menyeluruh namun
fleksibel sehingga memungkinkan penyesuaian kecil ketika perubahan kebutuhan
bisnis menuntut hal itu.
-
Berhati-hati terhadap
hubungan yang membatasi atau eksklusif. Misalnya, keterbatasan dengan vendor
lain atau dengan pelanggan masa depan.
-
Selain itu, kontrak yang memiliki hukuman berat untuk insiden yang
tampaknya kecil harus dihindari. Jika vendor meminta kontrak jangka sangat panjang, perusahaan
harus meminta untuk jangka pendek dengan opsi perpanjangan. Perlu diketahui
bahwa kontrak yang saling menguntungkan membuat vendor menjadi mitra.
-
Kontrak harus mencakup
perjanjian tingkat layanan dan kunci
metric kinerja untuk melacak metrik bisnis penting seperti pengiriman yang
tepat waktu, respon, dll.
-
Komunikasi, adalah
kunci untuk menghilangkan kesalahpahaman dan masalah addresssing sebelum mereka
menjadi masalah. Oleh karena itu menjaga jalur komunikasi yang terbuka antara perusahaan dan vendor.
-
Pastikan bahwa
perusahaan dapat diakses untuk vendor dan mereka mendapat dukungan yang mereka
butuhkan untuk memenuhi kontrak untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
3.
Vendor –
vendor SI yang bekerja sama dengan institusi atau perguruan tinggi
(universitas) untuk melaksanakan setifikasi guna meningkatkan keahlian serta
memenuhi tuntutan kerja di bidang teknologi dan komunikasi, contohnya :
- Adobe
Digital Studio
- Alias
Digital Studio
- CIW PT
Intellisys TriPratama
- Cisco
Training Partners (PT Datacraft Indonesia)
- PT
Inixindo
- 80
lembaga pendidikan yang menjadi Cisco Academy Partner
- Macromedia
Digital Studio
- Microsoft
PT Asaba Computer Center
- PT Ebiz
Infotama
- PT
Executrain Nusantara Jaya
- PT
Intellisys TriPratama
- PT
Iverson Technology
- PT
Mitra Integrasi Informatika
- PT
NETtrain Infotama
- PT
Sarana Solusindo Informatika
- PT
Sentra Karya Informatika
- Oracle
PT Asaba Computer Center
- PT
Inixindo
- PT
Mitra Integrasi Informatika
- SUN PT
Inixindo
I.
PENDAHULUAN
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat
dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar
menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga dapat
diterjemahkan sebagai cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan
pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan
informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah
kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, atau yang
mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan
sumber pembelanjaan.
Jadi
secara garis besar pencatatan akuntansi adalah proses pencatatan
transaksi-transaksi keuangan yang di lakukan oleh pihak perusahaan.
Yang akan dibahas dalam makalah
ini bukan hanya mengenai pengertian pencatatan akuntansi, namun juga pengklasifikasian
akun-akun yang berkaitan dengan pendukung informasi dan komunikasi, sampai pada
kewenangan atas kegiatan audit serta pencatatan transaksi akuntansi khususnya
hardware & software yang terdapat dalam pencatatan akuntansi.
II.
PEMBAHASAN
1. Apa
yang dimaksud dengan pencatatan akunansi?
Jawab: Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Jawab: Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
2. Hardware dan Software masuk kedalam
klasifikasi akun apa?
Jawab :
Hardware
masuk ke dalam klasifikasi aktiva tetap
yang tergolong dalam peralatan (equipment) sedangkan software masuk ke dalam klasifikasi
aktiva tidak berwujud.
3. Bagiamana
melakukan hardware dan software kedalam pencatatan akuntansi ?
Jawab :
NO
|
Kode Akun
|
Uraian
|
Debet
|
Kredit
|
xxx
|
Aset
lainnya – Aset tidak berwujud
|
1.000.000
|
||
xxx
|
Diinvestasikan
dalam Aset Lainnya
|
1.000.000
|
Neraca
Per 31 Desember 20XX
ASET
|
KEWAJIBAN
|
||
Aset Lancar
|
Kewajiban Jangka Pendek
|
||
……………………….
|
Kewajiban Jangka Panjang
|
||
Aset Tetap
|
|||
……………………….
|
EKUITAS DANA
|
||
Aset Lainnya
|
XXX
|
…………………….
|
|
Aset Tidak Berwujud
|
XXX
|
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
|
XXX
|
4. Siapa
yang berhak melakukan pencatatan akuntansi? Mengapa?
Jawab :
Akuntan, karena akuntan adalah seseorang yang
memiliki ketrampilan dalam melakukan pencatatan atas laporan
keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.
5. Siapa
yang berhak melakukan audit terhadap penggunaan hardware dan software? mengapa?
Jawab :
Auditor,
karena auditor adalah seseorang yang memiliki
kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.Sedangkan dalam penggunaan hardware dan sotware ini
bisa di audit dalam audit system informasi atau technologi informasi
(Gondodiyoto, 2007 : 93).
6. Jelaskan proses audit terhadap hardware dan software!
Jawab :
Hardware
-
mencari
informasi mengenai buatan, model, ukuran, dan nomor seri hardware
-
meneliti
brosur penjualan atau dokumentasi lain untuk menentukan apakah ada pengendalian
pada hardware tersebut
-
mencari
informasi dari manajemen apakah pengendalian yang ada telah dimanfaatkan
-
jika
pengendalian intern tidak dimanfaatkan, diskusikan dengan manajemen
untukmenentukan pengaruhnya terhadap struktur pengendalian intern
-
melakukan
evaluasi efektivitas pengendalian hardware, jika perlu gunakan bantuan tenaga
teknis computer
-
meneliti
dokumentasi operasi untuk menentukan prosedur penanganan kesalahan pada
hardware yang mungkin terjadi
-
meneliti
kontrak pemeliharaan hardware, untuk menentukan apakah pemeliharaan dan
perbaikan hardware telah diatur di dalamnya
Software
-
mencari
informasi dari manajemen mengenai software yang digunakan, sistem operasi dan
pemanfaatannya, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap struktur pengendalian
intern
-
mencari
informasi dari manajemen mengenai pengendalian perangkat lunak yang digunakan,
jika pengendalian tidak digunakan, diskusikan dengan manajeman mengenai
pengaruhnya terhadap struktur pengendalian intern
-
mencari
informasi untuk meyakinkan bahwa pengoperasian sistem sudah memadai
-
meneliti
daftar pemakaian komputer serta laporan aktivitas pemakaian dan perubahan
perangkat lunak
-
melakukan
evaluasi efektivitas pengendalian perangkat lunak, jika perlu manfaatkan
bantuan tenaga teknis komputer
7. Berikan contoh pencatatan akuntansi
untuk hardware dan software, mulai dari terjadinya transaksi hingga laporan keuangan.
Jawab
:
Contoh
pencatatan akuntansi untuk hardware dan software
-
Tanggal 11.
Perusahaan membeli komputer seharga Rp 3.000.000,-
-
Tanggal 13. Pembelian software sistem
operasi sebesar Rp 700.000,
TANGGAL
|
NAMA AKUN
|
REF.
|
DEBIT
|
KREDIT
|
1/09
|
PERALATAN KANTOR
|
103
|
3.00.000
|
|
KAS
|
101
|
3.000.000
|
||
3/09
|
Aset Tidak berwujud (software)
|
102
|
700.000
|
|
KAS
|
501
|
700.000
|
||
TOTAL
|
4.000.000
|
4.000.000
|
KESIMPULAN :
Jadi,
pencatatan akuntansi memberikan Informasi sebagai hasil yang dibutuhkan oleh
banyak pihak, baik intern maupun ekstern. Pihak-pihak yang berkepentingan dan
membutuhkan informasi keuangan antara lain adalah manajemen, pemegang saham,
pegawai, debitur dan kreditur, bank, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang
membutuhkan.
III.
PUSTAKA